faktorfaktor yang mempengaruhi supply chains management, dan faktor-faktor kekurangan tenaga kerja, keamanan, dan jarak antara kebun Assinan dengan pabrik Kopi Banaran cukup jauh. Proses pendistribusian tersebut harus bergerak dengan lancar agar mendapatkan keunggulan kompetitif dan kepuasan konsumen. Skip to content Martin Barraud/Caiaimage/Getty Images The primary disadvantages of supply chain management, or SCM, include complexity and costs. Because of the numerous working parts and the technology involved, companies face many chances for errors or oversights with SCM. The technological infrastructure involved in SCM also offsets some of the perceived value gained by its have to hire dedicated managers to oversee supply chains and to make decisions on improvements. SCM is also based on the premise of collaboration with suppliers, which makes a company reliant on partners. If a supplier fails to deliver on its commitments, a business may run out of products and lose customers. MORE FROM
Kelebihandari Penerapan Supply Chain Management 1.Meningkatkan Kepuasan Para Pelanggan 2.Mendorong Pertumbuhan Pada Pendapatan 3.Meminimalisir Biaya yang Dikeluarkan oleh Perusahaan 4.Pemanfaatan Aset Perusahaan Menjadi Bisa Lebih Maksimal 5.Meningkatkan Keuntungan dari Waktu ke Waktu 6.Menjadi Pihak Media Bagi Pasar

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana suatu barang yang Anda gunakan sehari-hari, dari proses produksi sampai bisa ke tangan pengguna? Inilah peran penting supply chain management SCM yang terkait manajemen aliran barang atau jasa, dari bahan mentah sampai jadi produk siap pakai. Dengan manajemen supply chain yang tepat, perusahaan bisa memotong kelebihan biaya dan mengirimkan produk ke konsumen lebih cepat. Tujuan supply chain management secara umum adalah agar permintaan dan penawaran bisa supply chain management sudah ada jauh sebelum istilah tersebut diciptakan pada tahun 1982. Di era kolonial, perdagangan internasional dengan kapal sudah membuat masalah transportasi menjadi rumit dan perlu efisiensi. Selama Revolusi Industri, kemampuan untuk memproduksi barang dengan cepat dengan bantuan mesin menyebabkan kebutuhan untuk mengelola persediaan yang signifikan dan konsumsi yang Supply Chain ManagementSingkatnya, definisi supply chain management adalah manajemen terpusat dari aliran barang dan jasa dan mencakup semua proses yang mengubah bahan mentah menjadi produk chain management SCM mengontrol atau menghubungkan produksi, pengiriman, dan distribusi suatu produk secara terpusat. Hal ini dilakukan dengan menjaga kontrol yang lebih ketat atas persediaan internal, produksi internal, distribusi, penjualan, dan persediaan vendor perusahaan menciptakan jaringan pemasok yang memindahkan produk dari pemasok bahan baku ke organisasi yang berhubungan langsung dengan pengguna. Manajer supply chain bertugas mengontrol prosesnya, mengurangi biaya dan menghindari kekurangan pasokan. Prosesnya sendiri melibatkan efisiensi dalam hal penawaran bisnis untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di chain bertanggung jawab dalam mengarahkan dan koordinasi jasa atau kegiatan produksi, pembelian, pergudangan, dan distribusi sesuai budget. Tujuannya adalah untuk membatasi biaya dan meningkatkan akurasi, layanan pelanggan, atau Bagian dalam Supply Chain ManagementSupply chain management yang efektif bisa mengatasi kekurangan dan menekan biaya. Fokus pekerjaannya tidak hanya tentang logistik dan pembelian inventaris, tapi juga mengawasi dan mengelola seluruh operasi logistik agar lebih efisien dengan biaya produktivitas dan efisiensi di sini bisa berjalan sesuai tujuan bisnis atau perusahaan. Agar bisa berjalan dengan lancar, berikut ini adalah 5 bagian dalam supply chain management yang harus dilakukan secara Perencanaan PlanningUntuk mendapatkan hasil terbaik, prosesnya dimulai dengan perencanaan untuk mencocokkan pasokan dan permintaan supply and demand antara pelanggan dan manufaktur. Perusahaan harus memprediksi apa kebutuhan masa depan mereka dan kemudian melakukan sesuatu yang sesuai kebutuhan. Hal ini berkaitan dengan jumlah bahan baku, kapasitas produksi, keterbatasan peralatan, dan kebutuhan staf di sepanjang prosesnya. 2. Sumber SourcingProses supply chain yang efisien sangat bergantung pada hubungan yang kuat dengan pemasok. Perusahaan perlu bekerja dengan vendor untuk memasok bahan baku yang dibutuhkan selama proses manufaktur. Sebuah perusahaan mungkin dapat merencanakan dan bekerja dengan pemasok untuk mendapatkan barang lebih awal. Secara umum, yang termasuk sourcing ini adalah;memastikan bahan baku memenuhi spesifikasi manufaktur yang dibutuhkan untuk produksi harga yang dibayarkan untuk barang tersebut sesuai dengan ekspektasi pasarvendor memiliki fleksibilitas untuk mengirimkan materi darurat karena kejadian tak terdugavendor memiliki catatan pengiriman barang yang terbukti tepat waktu dan dengan kualitas yang kata lain, manajemen rantai pasokan sangat penting ketika produsen bekerja dengan barang yang mudah rusak. Dengan kata lain, perusahaan harus memperhatikan waktu tunggu dan kapasitas pemasok dapat memenuhi kebutuhan Manufaktur ManufacturingPada inti proses manajemen rantai pasokan, perusahaan mengubah bahan mentah dengan menggunakan mesin, tenaga kerja, atau kekuatan eksternal lainnya untuk membuat suatu produk yang baru. Produk akhir ini adalah tujuan akhir dari proses manufaktur, meskipun ini bukan tahap akhir dari manajemen rantai pasokan. Proses manufaktur dapat dibagi lagi menjadi beberapa tugas seperti; perakitan, pengujian, inspeksi, atau pengemasan. Selama proses manufaktur, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan dari rencana semula. Misalnya, jika perusahaan menggunakan lebih banyak bahan baku daripada yang direncanakan dan harus meninjau kembali dari Delivery & LogisticSetelah produk dibuat dan sudah ada rencana strategi penjualan, selanjutnya adalah distribusi ke konsumen atau pelanggan. Dalam hal pengiriman dan logistik, perusahaan memastikan pengiriman produk yang tepat waktu, aman, dan murah. Hal ini juga termasuk antisipasi metode distribusi cadangan jika ada kendala yang membuat proses pengiriman Pengembalian ReturningProses manajemen rantai pasokan diakhiri dengan dukungan pelanggan untuk bisa mengembalikan produk. Saat produk harus di-return, berarti ada kecacatan pada hasil akhir. Agar tidak berdampak buruk ke pelanggan, maka sudah seharusnya dipastikan ada kebijakan proses returning ini, perusahaan memastikan untuk bisa menerima produk yang dikembalikan dan melakukan pengembalian uang dengan benar untuk pengembalian yang diterima. Untuk skala yang lebih besar, perusahaan juga terbuka untuk opsi penarikan produk, memperbaiki proses transaksi, dan mengukur kepuasan pelanggan. Bagian yang sangat penting dari pengembalian pelanggan adalah komunikasi antar perusahaan untuk mengidentifikasi produk yang cacat, produk kedaluwarsa, atau barang yang tidak sesuai. Contoh Penerapan Supply Chain ManagementSetelah melampaui Walmart sebagai pengecer terbesar di dunia dalam dekade terakhir, konsep Amazon adalah contoh manajemen supply chainyang populer. Mereka memotong toko ritel dan mengirim dari pusat distribusi ke rumah konsumen secara langsung. Di mana Amazon berinovasi baik di sisi pemasok dan bagian rantai pasokan terakhir atau semua orang dapat menjual barang di Amazon karena ini adalah platform, bukan hanya toko. Akibatnya, Amazon memiliki lebih banyak barang daripada toko online lainnya, jadi ketika orang berbelanja online dari luar negeri, Amazon mudah memproduksi barang sehari-hari dengan harga murah, menurunkan penawaran pemasok, selanjutnya, gudang mereka menggunakan otomatisasi secara serius untuk menyimpan barang-barang yang akan dikirim ke tempat tujuan bersama-sama, siap untuk transportasi langsung. Terakhir, investasinya pada staf pengiriman dan teknologi membuat pengiriman 2 hari menjadi sangat mudah, dan bahkan pengiriman di hari yang sama menjadi Manajemen Supply Chain di PerusahaanSalah satu bagian paling kompleks dari manajemen supply chain adalah menangani orang-orang yang terlibat dalam prosesnya. Mereka memiliki kebutuhan, motivasi, dan target sendiri. Untuk membuat mereka semua tetap bekerja sama dengan mitra yang berafiliasi adalah sebuah tantangan, terutama ketika mencoba memenuhi tenggat waktu dan menghasilkan saja tantangan supply chain management di perusahaan?1. Bagan Organisasi dan Gaya KepemimpinanAnda perlu tahu dengan siapa Anda akan berinteraksi, dan siapa yang akan menjadi yang berikutnya dalam siklus pekerjaan, termasuk jika terjadi perombakan. Hubungan bisnis selalu berkaitan dengan orang-orang, dan tidak selalu bertahan dalam Manajemen dan Budaya PerusahaanManajemen dan budaya perusahaan termasuk hal penting saat menghasilkan kualitas produk sesuai standar. Juga selalu penting untuk bekerja dengan pemasok, menentukan orang seperti apa yang bekerja sama, dan bagaimana semua orang bertindak ketika tidak ada Alur ProdukSetelah Anda tahu bahwa Anda dapat bekerja dengan orang-orang, pastikan fasilitas mereka tidak ada kendala. Apakah mereka siap untuk pesanan dengan ukuran dan frekuensi yang Anda rencanakan, atau bahkan kebutuhan darurat dan cepat?4. Arus InformasiSama pentingnya adalah kemampuan untuk mengontrol informasi tentang aliran material sehari-hari, ketahui juga tentang produk, inventaris, dan organisasi. Apakah keamanan mereka sesuai dengan standar perusahaan atau dan industri Anda?Selebihnya, lakukan yang terbaik untuk perusahaan, dan gunakan penilaian risiko untuk menjaga seluruh rantai pasokan Anda tetap chain management adalah proses untuk menangani seluruh aliran produksi barang atau jasa demi memaksimalkan kualitas, pengiriman, pengalaman pelanggan, dan profitabilitas. Prosesnya tidak selalu terlihat sama untuk semua perusahaan. Setiap bisnis memiliki tujuan, kendala, dan kekuatannya sendiri yang dapat menghasilkan yang pasti, ini sangat penting karena dapat membantu mencapai tujuan bisnis. Misalnya, mengendalikan proses manufaktur dapat meningkatkan kualitas produk, mengurangi risiko sambil membantu membangun merek konsumen yang aspek bisnis memang seharusnya seimbang antara urusan ke dalam dan ke luar lingkup perusahaan. Di dalam atau internal perusahaan sendiri ada tim yang bekerja dengan sistem dan pola tertentu. Sebagai salah satu upaya strategis, Anda bisa menggunakan aplikasi yang mendukung fleksibilitas tim Anda.

Namalain dari supply chain adalah rantai pasok atau rantai suplai. Pengertian Supply Chain Management atau yang kita kenal dengan SCM adalah sebagai berikut: SCM atau supply chain management adalah pengelolaan sebuah aktivitas rantai pasok untuk memaksimalkan customer value dan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Berkembangnya jaman memang membuat banyak aspek dalam hidup jadi lebih mudah dilakukan. Tapi, ternyata itu juga membuat tantangan-tantangan baru yang harus kita hadapi. Begitu juga dengan tantangan supply chain management. Tentu ngga sama antara yang dulu dan yang sekarang. Kenapa? Karena supply chain terus berkembang mengikuti trend permintaan customers sekaligus menghadapi tantangan baru yang muncul dari waktu ke waktu. Sebagai seorang profesional di bidang supply chain, anda perlu membuat rencana strategis jangka panjang untuk tetap memastikan semua operasional anda berjalan dengan lancar. Apa sebenarnya tantangan supply chain management yang harus anda hadapi? Ekspektasi konsumen yang lebih menuntut, lebih banyak market channels, kompleksitas internasional, dan masih banyak lagi. Itu semua adalah tantangan supply chain management yang cukup besar untuk dihadapi setiap perusahaan. Mengingat hal itu, pada postingan kali ini saya akan membahas tentang beberapa tantangan supply chain management yang harus anda hadapi sekarang ini. Tapi, sebelum kita lanjut, saya mau mengajak anda untuk bergabung di scmguide telegram channel untuk memastikan anda ngga ketinggalan artikel-artikel supply chain management bermanfaat lainnya. 9 tantangan supply chain management yang harus anda hadapiKenaikan biaya di seluruh supply chainKenaikan biaya apa saja yang bisa terjadi dalam supply chain?Single source menambah resiko supply chainKompleksitas supply chain karena multiple market channelsKonsumen semakin menuntut kecepatan, kualitas, dan pelayanan yang terus meningkatMempertahankan strategi inventory tradisionalKurangnya data dan informasi yang bisa ditindaklanjutiTekanan resiko supply chainKetidakpastian supply chainTuntutan lainnya untuk supply chainKesimpulan 9 tantangan supply chain management yang harus anda hadapi Kenaikan biaya di seluruh supply chain Anda pasti tahu apa dampaknya kalau biaya supply chain anda naik kan? Betul sekali. Profit anda akan semakin berkurang. Menaikkan harga jual ke customer ngga pernah segampang itu. Jadi mau ngga mau andalah yang harus menanggung kenaikan biaya ini. Biaya-biaya supply chain berasal dari banyak fungsi, seperti biaya procurement, produksi, distribusi, dan banyak lagi. Yang jadi masalah adalah kalau anda ngga memberi perhatian terhadap kenaikan-kenaikan biaya tersebut. Anda jadi ngga mengambil langkah untuk meresponnya. Pada akhirnya, biaya operasional anda menjadi begitu tinggi. Kemampuan anda untuk bisa mengurangi dampak kenaikan biaya-biaya supply chain sangat penting di sini. Dan itu adalah salah satu tugas anda sebagai profesional di bidang supply chain management. Kenaikan biaya apa saja yang bisa terjadi dalam supply chain? Ada beberapa biaya yang bisa terus meningkat dari waktu ke waktu seperti biaya-biaya berikut ini. Harga bahan bakar untuk pengangkutan barang, baik melalui jalan darat, laut, atau udara. Memang biaya ini bisa berkurang dalam kondisi-kondisi tertentu. Tapi seringnya komoditas. Yang tentunya akan meningkatkan biaya bahan baku tenaga kerja yang lebih tinggi. Ini bisa terjadi baik di sisi supplier, manufaktur, atau internasional yang semakin kompleks. Akibatnya, biaya penyimpanan, pemindahan, dan pengelolaan produk pun menjadi lebih tinggi. Single source menambah resiko supply chain Banyak perusahaan menggunakan single source sebagai kebijakannya. Tentu saja banyak yang jadi pertimbangan kenapa mengambil kebijakan itu. Salah satunya adalah karena kebijakan tersebut dinilai lebih rendah dalam hal biaya yang harus dikeluarkan. Tapi sayangnya, single source juga akan membuat perusahaan anda lebih rentan jika supplier anda mengalami gangguan produksi atau transportasi, misalnya. Dengan semakin kompleksnya tantangan supply chain management sekarang ini, terlebih di masa pandemi seperti saat ini, single source menjadi semakin beresiko. Malah, bisa dibilang kalau itu adalah jaminan untuk hilangnya penjualan saat terjadi gangguan di supplier. Kalau anda tetap memilih untuk menerapkan kebijakan ini, pastikan anda sudah mempersiapkan strategi risk mitigation untuk mengantisipasi, atau meminimalkan, resiko dan tantangan supply chain management anda. Kompleksitas supply chain karena multiple market channels Kita ngga menyangkal kalau dibilang customer saat ini bisa membeli sebuah produk dari berbagai market channels. Dan tentu saja, supply chain anda harus beradaptasi dengan hal itu. Salah satu tugas anda sebagai profesional di bidang supply chain adalah untuk mengembangkan berbagai variasi dalam proses supply chain anda. Untuk apa? Tentu saja untuk bisa menangani setiap market channels berikut. Situs web eCommerce, yang menyediakan penjualan langsung ke konsumen, membutuhkan pengiriman yang cepat dan logistik di tingkat dan grosir tradisional, yang membutuhkan area penyimpanan yang besar dan dekat dengan kota besar. Jangan lupa juga untuk menggabungkan hal ini dengan inventory control yang akurat untuk memastikan produk selalu markets, yang membutuhkan pemahaman lebih dalam tentang pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan customer sekaligus tunduk terhadap syarat dan ketentuan dropshipping, yang membutuhkan layanan internasional yang cepat sehingga konsumen bisa menerima barang pesanan mereka dengan cepat pula. Seorang supply chain manager seringkali harus mengelola banyak supply chain, pihak ketiga, dan berbagai organisasi lainnya. Tujuannya apa lagi kalau bukan untuk membuat customer mereka puas. Terlepas dari bagaimana cara mereka memesan dan menerima produk tersebut. Anda juga pasti suka Bagaimana Membangun Supply Chain yang Efektif dan Efisien5 Faktor Yang Bisa Mengakibatkan Kegagalan Supply Chain Anda Konsumen semakin menuntut kecepatan, kualitas, dan pelayanan yang terus meningkat Tantangan supply chain management selanjutnya berkaitan dengan perilaku konsumen saat ini. Ada begitu banyak pilihan bagi konsumen sekarang ini. Hal itu tentu saja memaksa industri untuk membuka mata mereka terhadap kondisi ini kalau mereka ngga ingin kehilangan pelanggan. Saat ini, industri harus semakin fokus untuk menyediakan produk dan layanan yang memuaskan customer. Bukan cuma sekedar harga yang sekarang ini menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli barang. Tapi juga kualitas dan kecepatan. Bagi konsumen di masa sekarang ini, harga, kualitas, dan kecepatan adalah tiga hal yang sama pentingnya. Ayo kita lihat beberapa fakta di lapangan. Konsumen saat ini ingin segera mendapatkan barang pesanannya. Terlebih lagi jika sudah menyangkut pembelian barang secara online. Mereka menginginkan pesanan mereka tiba dalam beberapa hari bahkan jika memungkinkan, tiba di hari yang semakin menuntut tingkat kualitas tertentu dari produk yang mereka mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi harus selalu mematuhi persyaratan keselamatan dan peraturan-peraturan lainnya. Dan ini berlaku untuk setiap dan layanan yang ramah lingkungan pun menjadi tuntutan tersendiri bagi sebagian orang yang peduli dengan kelestarian lingkungan. Dan tahukah anda produk mana yang akan paling sukses di pasaran? Itu adalah produk yang memenuhi semua persyaratan mengenai kualitas, ketersediaan, dan harga yang diharapkan konsumen. Di sinilah peran supply chain management dibutuhkan dan menjadi semakin penting untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut. Mempertahankan strategi inventory tradisional Apa itu strategi inventory tradisional? Strategi inventory control tradisional adalah strategi yang berfokus pada kinerja masa lalu untuk menentukan strategi inventory saat ini. Kekurangan dari pendekatan ini adalah ngga mempertimbangkan kejadian ngga terduga yang mungkin terjadi. Selain itu, perusahaan anda juga menjadi ngga gesit dan seperti ngga mengakomodasi kondisi yang sebenarnya sedang anda hadapi sekarang ini. Anda perlu sebuah pendekatan dari luar ke dalam dengan menggunakan streaming data untuk membuka wawasan, melihat pergeseran pasar, dan menentukan demand. Dengan begitu, anda akan lebih bisa menangani ketidakpastian dengan lebih baik dibandingkan strategi inventory tradisional tadi. Anda juga bisa melakukan analisa what-if untuk menentukan strategi inventory yang tepat dalam rangka menghadapi tantangan supply chain management yang ada di depan mata. Kurangnya data dan informasi yang bisa ditindaklanjuti Masalah paling umum dihadapi para business leader, khususnya di bidang supply chain management, adalah kita seringkali ngga punya informasi yang cukup untuk membuat suatu keputusan. Plus, kompleksitas supply chain membuatnya semakin sulit untuk mengevaluasi beberapa alternatif, trade-offs, dan skenario untuk mendapatkan keputusan terbaik. ERP tradisional mungkin bagus dalam menangani data dalam jumlah besar. Tapi, caranya menangkap, memproses, dan menyimpan informasi membuatnya sulit digunakan untuk memprediksi trend ke depan. Pun begitu dengan kebanyakan analisa bisnis yang baik untuk melaporkan apa yang sudah terjadi, tapi hanya sedikit sekali menggambarkan tantangan supply chain management yang akan dihadapi di masa depan. Apa yang anda perlukan untuk menghadapi tantangan supply chain management adalah kemampuan mempertanyakan lagi data yang anda punya untuk menentukan solusi paling optimal. Jadi, anda ngga hanya terpaku pada data apa yang tersaji di hadapan anda. Anda harus bisa membuat pemodelan supply chain yang bisa merefleksikan secara akurat bagaimana supply chain anda bekerja, memperhitungkan semua input, output, dan hambatan, dan mampu memperhitungkan trade-offs. Dengan begitu, anda akan bisa mendapatkan data yang bisa anda gunakan untuk mempertimbangkan berbagai macam skenario yang mungkin terjadi untuk selanjutnya menentukan solusi terbaik menghadapi tantangan supply chain management yang anda hadapi. Tekanan resiko supply chain Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kompleksitas internasional, lingkungan yang berubah, tekanan ekonomi, dan perselisihan perdagangan, memberi tekanan tersendiri pada keseluruhan supply chain. Dan anda perlu berhati-hati, karena tekanan-tekanan tersebut bisa dengan mudah berubah menjadi resiko, bahkan masalah, untuk anda. Apa saja itu? Supplier, produsen, logistik, dan customer yang tersebar di berbagai negara, zona waktu, dan benua, tentunya memerlukan koordinasi dan pengelolaan yang beberapa proses dalam supply chain yang menambah kompleksitas untuk mitra hulu dan hilir yang tertutup dan kurangnya visibilitas yang meningkatkan kesulitan pelaporan, business intelligence, dan pengambilan keputusan yang compliance dan quality management, yang membutuhkan kesepakatan, kontrak, dan kontrol yang kuat dalam organisasi supply chain. Sekali lagi, tugas anda sebagai supply chain professional adalah untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk memitigasi resiko-resiko tersebut. Anda harus memprioritaskan untuk meminimalisir resiko dan menangani masalah yang terlanjur terjadi. Ketidakpastian supply chain Ketidakpastian dalam supply chain pada kondisi tertentu bisa jadi masalah untuk anda. Anda harus mampu menangani masalah tersebut dengan cepat kalau anda ngga ingin ada keterlambatan, backlog, bottlenecks, atau masalah lainnya. Situasi politik dan proteksionisme di banyak negara mempengaruhi tarif pada semua jalur perdagangan. Apa dampaknya? Tentu saja timbulnya biaya tambahan, keterlambatan, dan waktu proses bea cukai yang lebih lama. Ini berarti pengiriman internasional anda menjadi lebih lambat. Selain itu, hal tersebut juga bisa dimanfaatkan pesaing anda dari negara-negara tertentu yang bisa mendapatkan tarif lebih rendah. Lebih jauh lagi, peningkatan volume barang internasional juga mengakibatkan port congestion. Akibatnya, supply chain anda akan mendapatkan lebih banyak tekanan karena kapal, truk, atau kereta api harus menunggu lebih lama untuk pemuatan, pembongkaran, dan pemindahan barang. Belum lagi fakta kalau otoritas dan operator pelabuhan juga mengenakan biaya untuk barang-barang yang disimpan di pelabuhan. Terlepas dari apa masalahnya, profesional di bidang supply chain perlu memahami apa sebenarnya masalah utama yang mempengaruhi supply chain di seluruh dunia. Mereka harus mampu membuat analisa dan mengembangkan strategi manajemen yang kuat untuk bisa menyelesaikan masalah dengan cepat. Apa yang dibutuhkan? Prediksi masalah sebelum masalah tersebut muncul. Buat kontrak, relationship management, kolaborasi, dan prioritas yang kuat untuk meminimalisir dampak masalahnya. Anda juga pasti suka 9 Hal Ini Bisa Membuat Anda Selalu Punya Excess Stock10 Cara Ini Bisa Mengurangi Biaya Supply Chain Anda Secara Signifikan Tuntutan lainnya untuk supply chain Apa lagi yang perlu menjadi pertimbangan anda sebagai seorang profesional di bidang supply chain? Ayo kita lihat. Kecepatan supply ke pasar dengan tepat waktu. Anda harus bisa menentukan lokasi dan ketepatan waktu dari bahan baku, suku cadang, dan produk berdasarkan sales and marketing cycles. Anda harus mampu memprediksi dan mengidentifikasi permintaan konsumen sejak awal. Selain itu, anda juga harus bisa merencanakan bagaimana supply dan management berdasarkan ketersediaan dan cost balancing. Retailer ingin memutar inventory mereka lebih cepat. Mereka ngga ingin mengeluarkan banyak uang karena produk yang bergerak lambat. Hal ini membutuhkan supply chain management hulu yang lebih baru yang memerlukan pembuatan prototipe dan pengembangan yang cepat. Pengenalan produk baru ke pasar membutuhkan supply chain yang andal, cepat, dan berkualitas. Kesimpulan Tantangan supply chain management modern terus meningkat dan bertambah. Untuk itu, dibutuhkan supply chain yang terus berkembang supaya mampu menjawab setiap tantangan yang ada. Kemampuan profesional di bidang supply chain untuk memprediksi, mengantisipasi dan, memecahkan masalah sangatlah dibutuhkan. Ia harus mampu menjadi yang terdepan dalam menghadapi tuntutan dan tantangan supply chain management yang memberi lebih dari sekedar visibilitas dan pengelolaan yang baik. Selain itu, ia pun harus bisa meminimalkan resiko, mengurangi kompleksitas, dan mengurangi biaya supply chain secara keseluruhan. ā€œKalau anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan-rekan anda lainnya dan gabung dengan scmguide telegram channel untuk mendapatkan artikel bermanfaat lainnya dari blog ini.ā€ Supplier– Manufactures. Rantai pertama dihubungkan dengan rantai kedua yaitu Manufaktur bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, merakit, mengkonversikan atau menyelesaikan barang (finishing). Hubungan kedua rantai tersebut sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan. Chain 1-2-3. Supplier-Manufactures Salah satu cara terbaik bagi perusahaan untuk melayani pelanggan mereka adalah membuat manajemen rantai pasokan yang efektif sebagai prioritas strategis. Apa itu manajemen rantai pasokan? Singkatnya, manajemen rantai pasokan mengawasi semua proses yang mengintegrasi pemasok untuk bekerja secara efisien untuk memindahkan produk dari produsen ke tangan pelanggan, dengan mempertimbangkan pasokan dan manajemen rantai pasokan bukanlah hal baru tapi telah menjadi hal lebih penting selama beberapa tahun terakhir. Dengan fokus dari bisnis dari manufaktur ke nilai pelanggan, perusahaan tidak terlalu khawatir tentang biaya produksi atau memproduksi produk yang dengan kualitas utama adalah untuk memberikan produk yang tepat, di lokasi yang tepat, pada waktu yang diinginkan pelanggan, dalam jumlah yang tepat, dan pada biaya yang paling rendah. Untuk memenuhi tantangan ini melibatkan kebutuhan untuk supply chain management SCM.Supply chain management SCM adalah disiplin bisnis dan teknologi yang mengacu pada cara-cara untuk koordinasi aktivitas yang terlibat dalam pembelian, desain, membangun dan menjual produk. Ini menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan antar perusahaan lintas fungsi menghubungkan lebih dari satu organisasi yang disebut sistem informasi SCM. Sistem ini mengintegrasi proses bisnis pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan logistik khusus untuk meningkatkan efisiensi dan efektif dari produksi dan distribusi. Mereka melakukan otomatisasi aliran informasi antara perusahaan dan partner-partner rantai pasokan untuk mengoptimalkan pengadaan dan sumber, produksi, dan pengiriman produk atau itu Supply Chain?Secara sederhana, supply chain management adalah semua tentang manajemen rantai pasokan – jaringan organisasi dan proses bisnis untuk membeli bahan baku, mengubahnya menjadi barang-barang jadi, dan distribusi produk kepada pasokan menghubungkan banyak perusahaan, seperti pemasok, produsen, transportir, distributor, penjual, dan pelanggan bahwa rantai pasokan dari berbagai organisasi dapat berbeda dalam jumlah entitas dan tidak selalu diperlukan untuk rantai pasokan memiliki semua entitas. Setiap entitas dalam rantai pasokan berpengaruh untuk tujuan mencapai pasokan didorong oleh tiga input utama, yaitu informasi, bahan dan dan uang yang mengalir di antara anggota rantai bahan baku dari pemasok diubah menjadi produk setengah jadi dan bahan jadi melalui fasilitas produksi. Produk-produk yang telah dikirim ke pusat distribusi dan dari sana ke penjual dan akhirnya ke pelanggan. Namun, rantai pasokan, terutama dari para produser besar, dapat memiliki pemasok utama, sekunder dan tersier akhir dari sistem manajemen rantai pasokan adalah untuk mengelola efisien aliran informasi, bahan dan uang seluruh rantai pasokan, dengan demikian mengurangi biaya rantai pasokan sambil membawa produk perusahaan dari konsep ke pasar. Manager mendiskusikan supply chain managementJenis Sistem Supply Chain Management SCMTergantung pada fungsi yang dilakukan sistem supply chain management, mereka diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu sistem perencanaan rantai pasokan dan sistem eksekusi rantai Perencanaan Rantai ini memberikan informasi yang membantu perusahaan dalam perencanaan rantai pasokan mereka. Beberapa fungsi penting perencanaan rantai pasokan adalah berikutMemprediksi permintaan untuk produk tertentu dan mempersiapkan pemasok dan rencana perbaikan untuk produk jumlah produk yang akan diproduksi dalam periode tertentuMemutuskan lokasi dimana barang-barang yang telah cara transportasi yang akan digunakan untuk mengantarkan produkMenentukan tingkat persediaan bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadiMemutuskan jumlah produk yang harus dilakukan oleh bisnis untuk memenuhi semua permintaan pelanggannyaSistem Eksekusi Rantai ini memberikan informasi yang membantu perusahaan dalam eksekusi langkah-langkah rantai pasokan mereka. Beberapa fungsi utama eksekusi rantai pasokan adalah berikutMengatur aliran produk dari produser ke distributor ke penjual dan akhirnya ke pelanggan untuk memastikan pengiriman tepat produkMenyediakan informasi tentang status perintah yang sedang diproses sehingga penjual bisa memberikan tanggal pengiriman tepat kepada pelangganMelacak pengiriman dan perhitungan dari produk yang telah dikembalikan atau yang akan diperbaiki dan Supply Chain Management Bekerja?Pada umumnya, supply chain management mencoba untuk menghubungkan atau mengontrol pusat pengiriman, produksi, dan distribusi produk. Supply chain management yang baik akan membuat perusahaan dapat memotong biaya berlebih. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kontrol lebih ketat atas distribusi, produksi internal, inventaris internal, penjualan, dan inventaris chain management berdasar pada ide yakni hampir setiap produk yang datang ke pasar merupakan hasil dari usaha berbagai organisasi yang telah membentuk supply chain. Meskipun rantai pasokan telah ada selama berabad-abad, sebagian besar perusahaan hanya baru saja memperhatikan mereka sebagai nilai tambahan untuk operasi supply chain management, manajer rantai pasokan koordinasi logistik dari semua aspek rantai pasokan yang terdiri dari lima bagianRencana atau strategiSumber bahan mentah atau jasaManufaktur berfokus pada produktivitas dan efisiensiPengiriman dan logistikSistem return atau pengembalian khusus untuk produk yang tidak diinginkan atau cacatManajer rantai pasokan mencoba untuk mengurangi kekurangan dan menjaga biaya rendah. Pekerjaan ini bukan hanya tentang logistik dan persediaan membeli. Perbaikan produksi dan efisiensi langsung ke garis bawah perusahaan dan memiliki dampak nyata dan permanen. Mengelola supply chain dengan baik akan membuat perusahaan jauh dari tuntutan hukum dan penarikan yang Tahap Supply Chain penting untuk mengontrol inventaris dan proses produksi. Perusahaan selalu mencoba untuk mencocokkan tawaran dengan permintaan aggregasi dengan mengembangkan tindakan dengan menggunakan analisis. Untuk mendapatkan apa yang direncanakan adalah Source’. Untuk merencanakan apa yang cukup untuk produksi adalah ā€œMakeā€ dan mencapai tingkat pelayanan yang signifikan oleh mengirimkan tepat waktu dengan waktu yang dikutip adalah Deliver’. Selain itu, disarankan untuk waspada dengan mata waspada pada variasi permintaan sepanjang rantai nilai untuk menghindari Efek Bullwhip. Misalnya, perusahaan memprediksi permintaan pasar menggunakan alat analisis dan merencanakan bahan baku yang diperlukan menggunakan alat perencanaan bahan tertentu, seperti Perencanaan Perluan Materi di sistem SAP ERP. adalah mengidentifikasi penjual yang akan membeli barang dan layanan untuk memenuhi permintaan yang direncanakan atau terhadap kenyataan dengan cara yang paling ekonomi dan efisien. Ada standar tertentu yang harus dipenuhi oleh pemasok, dengan cara meyakinkan perusahaan untuk memberikan barang berkualitas untuk pelanggan. Sumber dapat mudah rusak serta tidak bisa dihancurkan produknya. Dalam kasus produk yang mudah rusak, diperintahkan untuk memiliki minimum waktu penjualan yang akan mendukung pendekatan persediaan minimal. Di sisi lain, dalam kasus produk yang tidak mudah rusak, waktu pemasok yang dikaitkan harus kurang dari jumlah hari ketika persediaan mencapai nol, sehingga menyebabkan tidak ada kerugian pilihan konsumen, perusahaan akan melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan transformasi bahan baku ke produk akhir. Aktivitas seperti pembuatan, tes dan pengepakan dilakukan pada elemen Supply Chain Management ini. Reaksi dari konsumen menciptakan situasi Win-Win untuk baik pembuat dan pengguna akhir karena untuk perusahaan ini akan meningkatkan operasi produksi mereka komponen yang paling penting dari manajemen rantai pasokan adalah berkontribusi langsung atau tidak langsung dengan pelanggan. Ini memiliki kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan citra merek perusahaan. Barang dan layanan yang dipakai oleh pelanggan, harus memenuhi harapan melalui saluran pengiriman dan layanan logistik perusahaan. Untuk memiliki pengiriman yang lancar, perusahaan menggunakan berbagai alat transportasi baik di jalan, udara dan kereta adalah proses dukungan pelanggan setelah pengiriman yang berhubungan dengan segala macam produk yang dikembalikan. Hal ini juga dikenal sebagai Reverse Logistics’. Ini adalah salah satu komponen yang paling penting dari pengendalian rantai pasokan untuk mengurangi potensi kerusakan hubungan dengan pelanggan. Di sisi lain, proses ini menyediakan jalur yang sama untuk perusahaan terhadap pemasoknya. Perusahaan mengembalikan bahan baku rendah kualitas, cacat, habis atau berlebihan ke pemasok atau penjual. Senior logistic worker in hardhat and uniform walking in warehouse, wheeling palette jack. Back view, full length. Labor and logistics conceptMengapa Supply Chain Management penting?Sistem supply chain management yang efisien akan mengurangi biaya, pemborosan dan waktu dalam siklus produksi. Standar industri telah menjadi rantai pasokan tepat waktu di mana penjualan minoritas secara otomatis memberi sinyal perintah tambahan ke para produsen. Rak ritel kemudian dapat diisi ulang hampir secepat produk dijual. Salah satu cara untuk lebih baik pada proses ini adalah menganalisa data dari partner rantai pasokan untuk melihat di mana bisa dilakukan perbaikan lebih menganalisis data mitra, mengidentifikasi tiga skenario di mana manajemen rantai pasokan yang efektif dapat meningkatkan nilai pada siklus rantai pasokanMengidentifikasi potensi pelanggan memesan lebih banyak produk daripada yang bisa dikirim oleh produsen, pembeli bisa mengeluh atas layanan yang buruk. Melalui analisis data, produsen mungkin dapat mengantisipasi kekurangan sebelum pembeli harga secara musiman memiliki waktu kelonggaran yang terbatas. Pada akhir musim, produk-produk ini biasanya dibuang atau dijual dengan diskon yang besar. Pesawat penerbangan, hotel dan lainnya dengan ā€œprodukā€ yang rusak biasanya menyesuaikan harga secara dinamis untuk memenuhi permintaan. Dengan menggunakan software analisis, teknik pemrosesan yang sama dapat meningkatkan marjin, bahkan untuk barang alokasi inventaris ā€œtersedia untuk menjanjikanā€.Peralatan software analisis membantu untuk mengarahkan sumber daya secara dinamis dan jadwal pekerjaan berdasarkan ramalan penjualan, perintah yang sebenarnya dan pengiriman terancam bahan baku. Perusahaan bisa mengkonfirmasi tanggal pengiriman produk ketika pemesanan dimasukkan, mengurangi signifikan perintah yang tidak proses Supply Chain Management?Proses supply chain management terdiri dari 4 bagian utama pengaturan permintaan, pengaturan pasokan, S&OP, dan pengaturan portfolio permintaan terdiri dari 3 bagian perencanaan permintaan, perencanaan barang-barang, dan perencanaan promosi permintaan adalah proses perkiraan permintaan untuk memastikan produk dapat dikirim dengan handal. Perencanaan permintaan yang efektif dapat meningkatkan akurasi perkiraan pendapatan, menyesuaikan tingkat persediaan dengan puncak dan kekurangan dalam permintaan, dan meningkatkan keuntungan untuk saluran tertentu atau barang adalah pendekatan sistematis untuk merencanakan, membeli dan menjual barang untuk memaksimalkan penghasilan dari investasi ROI sekaligus membuat barang tersedia di tempat, waktu, harga dan jumlah yang diperlukan oleh promosi perdagangan adalah teknik pemasaran untuk meningkatkan permintaan produk di toko-toko berdasarkan harga khusus, pertunjukan, demonstrasi, bonus nilai tambahan, hadiah tanpa obligasi, dan promosi lainnya. Promosi perdagangan membantu mendorong permintaan konsumen jangka pendek untuk produk yang biasanya dijual di lingkungan pasokan terdiri dari lima bidang perencanaan pasokan, perencanaan produksi, perencanaan inventaris, perencanaan kapasitas, dan perencanaan pasokan menentukan bagaimana cara terbaik untuk memenuhi permintaan yang dibuat dari rencana permintaan. Tujuan adalah untuk menyeimbangkan tawaran dan permintaan dengan cara yang mencapai tujuan keuangan dan layanan produksi berfungsi pada modul produksi dan produksi dalam perusahaan. Ini mempertimbangkan penugasan sumber daya karyawan, bahan, dan kapasitas inventaris menentukan jumlah dan waktu optimal inventaris untuk menyandarkannya dengan kebutuhan penjualan dan kapasitas menentukan personil produksi dan peralatan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan distribusi dan pembiayaan jaringan mengawasi pergerakan barang dari pemasok atau produsen ke titik penjualan. Manajemen distribusi adalah istilah yang mendasar yang mengacu pada proses seperti pembuatan, persediaan, penyimpanan, rantai pasokan, dan penjualan dan operasi S&OP.Perencanaan penjualan dan operasi S&OP adalah proses pengaturan bisnis yang secara bulanan yang memungkinkan pemimpin untuk berkonsentrasi pada penggerak rantai pasokan utama, termasuk penjualan, marketing, pengaturan permintaan, produksi, pengaturan inventaris dan pengenalan produk memperhatikan pada dampak keuangan dan bisnis, tujuan S&OP adalah untuk memungkinkan para eksekutif untuk membuat keputusan yang lebih berpengetahuan melalui koneksi dinamis rencana dan strategi di seluruh bisnis. Seringkali diulang setiap bulan, S&OP memungkinkan efektif pengendalian rantai pasokan dan memfokuskan sumber daya dari sebuah organisasi untuk memberikan apa yang mereka butuhkan, sementara tetap portofolio portfolio produk adalah proses dari menciptakan ide produk sampai pengembalian pasar. Perusahaan harus memiliki strategi keluar untuk produknya ketika mencapai akhir masa pakainya yang menguntungkan atau dalam kasus produk tidak menjual dengan portofolio produk meliputiPengenalan produk baruPerencanaan akhir kehidupanPerencanaan kanibalisasiKomersialisasi dan perencanaan jalanAnalisis margin kontribusiManajemen portofolioMerek, portofolio, dan perencanaan platformManfaat Supply Chain Management SCMSistem Supply Chain Management SCM yang efektif memberikan manfaat berikut untuk mengoptimalkan kinerja meningkatkan layanan pelanggan dengan memberikan mereka produk yang tepat pada waktu yang tepat dan di lokasi yang tepat, yang pada akhirnya meningkatkan penjualan perusahaan untuk membawa produk ke pasar dengan kecepatan lebih cepat. Dengan demikian, perusahaan mendapatkan pembayaran mereka lebih cepat daripada mereka yang tidak memiliki rantai pasokan yang biaya keseluruhan rantai pasokan, termasuk biaya pemasok bahan, biaya transportasi, penemu, biaya transportasi, dan sebagainya. Penurunan biaya rantai pasokan membantu untuk meningkatkan keuntungan SimpliDOTS dapat membantu supply chain managementSeperti yang kita ketahui dari informasi di atas, proses dari supply chain management ini tergolong kegiatan yang padat dan butuh konsentrasi dan komunikasi antar rantai pasokan yang baik. Untuk membantu mengatasi hal tersebut, Anda bisa menggunakan aplikasi Distribution management system dari SimpliDOTS yang sudah terintegrasi dengan cloud dan implementasi dari Business Intelligence BI. Distribution management system terdiri dari beberapa aplikasi seperti SimpliDOTS SFA, SimpliDOTS DMS dan SimpliDOTS retail. Anda bisa mengontrol seluruh aspek distribusi melalui satu aplikasi. Semua bisa Anda dapatkan dengan mudah hanya di SimpliDOTS. Yuk, daftar distribution management system melalui tautan lupa follow instagram SimpliDOTS untuk mengetahui kegiatan dan perkembangan SimpliDOTS. Kelebihandari ERP : - Perencanaan dan managemen informasi - Peningkatan efisiensi dan produktifitas - Integrasi bisnis dan akurasi data yang lebih baik' Kekurangan : - Biaya Mahal - Ketergantungan terhadap vender operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier Contoh dari Supply Chain Management (SCM) : GEP Sarjana Ekonomi –Hai sobat jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda. Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Supply Chain Management. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini. Pengertian Suply Chain ManagementTujuan Supply Chain ManagementProses Supply Chain ManagementKomponen Supply Chain ManagementFungsi Supply Chain ManagementJaringan Supply Chain ManagementStrategi Supply Chain Management SCMJenis-Jenis Supply Chain ManagementSebarkan iniPosting terkait Pengertian Suply Chain Management SCM Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan ialah sebuah rangkaian dari beberapa kegiatan yang meliputi bagian koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, persediaan, proses produksi dan pengiriman produk. Ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok. Supply juga merupakan sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan inventory agar selalu dalam keadaan siap pakai dan ditatausahakan dalam buku perusahaan. Dalam supply juga sangat dibutuhkan sebuah keterikatan pemasok dan konsumen atau biasa juga disebut dengan supply chain. Kegiatan rantai pasokan ini mencakup semuanya mulai dari pengembangan sebuah produk, sumber, produksi, dan logistik, serta sistem informasi yang diperlukan untuk dapat mengoordinasikan kegiatan ini. Tujuan Supply Chain Management Menurut Stevenson, sebuah tujuan dari manajemen rantai pasokan ialah menyelaraskan antara suatu permintaan serta penawaran dengan secara efektif dan efisien. Beberapa masalah utama yang terdapat di dalam rantai pasokan berhubungan seperti berikut ini Penentuan tingkat outsourcing yang tepat. Manajemen pengadaan barang. Manajemen pemasok. Mengelola hubungan dengan pelanggan. Identifikasi masalah dan merespon masalah tersebut. Manajemen risiko. Menurut I Nyoman Pujawan, tujuan strategis dari rantai pasokan ini ialah untuk memenangkan persaingan pasar atau setidaknya bertahan. Disebabkan karena itu, menurut I Nyoman Pujawan, untuk dapat menjadi pemenang didalam persaingan pasar maka rantai pasokan itu harus bisa menyediakan produk yang seperti berikut ini Murah Berkualitas Tepat waktu Bervariasi Proses Supply Chain Management 1. Pelanggan Customer Pelanggan atau customer merupakan sebuah rantai pertama yang memberikan pesanan order, terutama pada suatu perusahaan yang berorientasi pada OEM Original Equipment Manufacturer. Customer memutuskan untuk dapat membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi departemen penjualan sales suatu perusahaan tersebut. Informasi ini sangat penting yang terdapat dalam pesanan tersebut diantaranya seperti halnya pada Tanggal Pengiriman Produk dan Jumlah yang diinginkan untuk Produk yang dipesannya. 2. Perencanaan Planning Setelah customer membuat pesanan yang diinginkannya, divisi Perencanaan akan mempersiapkan Perencanaan Produksi untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh customer. Pada tahap ini, Divisi Perencanaan juga menyadari akan adanya kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya. 3. Pembelian Purchasing Setelah menerima Perencanaan Produksi, dalam hal ini yakni sebuah kebutuhan terhadap bahan mentah dan juga berbagai bahan-bahan pendukungnya. Divisi Pembelian atau Purchasing akan dapat melakukan pemesanan bahan mentah dan bahan pendukungnya serta juga menetapkan tanggal penerimaan dan jumlah yang dibutuhkan. 4. Persediaan Inventory Bahan mentah dan juga bahan pendukung yang telah diterima oleh sebuah perusahaan akan diperiksa suatu kualitas dan ketepatan jumlahnya kemudian disimpan di dalam Gudang untuk sebuah kebutuhan produksi. 5. Produksi Production Bagian Produksi akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh pemasok tersebut untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Barang Jadi yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke gudang dan siap untuk dikirimkan ke pelanggan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. 6. Transportasi Transportation Departement Pengiriman atau Shipping Department akan mengatur waktu keberangkatan barang jadi Finish Product yang di Gudang tersebut sesuai dengan jadwal yang diinginkan oleh customer. Komponen Supply Chain Management 1. Production Tujuannya ialah menghasilkan apa keinginan pasar, pada waktu yang tepat dengan volume produksi yang cukup. Untuk mencapai tujuan, perlu dipertimbangkan keterbatasan yang sesui seperti kapasitas dan tingkat kualitas yang diinginkan serta memperhitungkan fungsi-fungsi penting lainnya seperti kapasitas beban kerja, pemeliharaan peralatan dan sebagainya. 2. Inventory Apa saja level persediaan dari berbagai SKU harus ditebar dalam berbagai tahap di seluruh supply chain? Tingkat persediaan bertindak sebagai buffer dan mengamankan bisnis dari fluktuasi permintaan. 3. Location Lokasi ini merupakan sepanjang supply chain yang akan menjadi berbagai macam dari fasilitas. Mengenai pengambilan sebuah keputusan penting lainnya akan menjadi lokasi yang optimal untuk berbagai fasilitas, gudang dan penyimpanan. Keputusan lainnya terkait tentang mendirikan fasilitas baru. 4. Transportasi Kebutuhan untuk memindahkan inventori dari satu titik ke titik yang lain di seluruh supply chain merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen supply chain yang membutuhkan isu penting lainnya dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya ialah bagaimana barang harus dipindahkan dan jenis transportasi apa yang harus dipilih? Jawabnnya dapat berbeda-beda untuk berbagai jenis produk, dan juga jenis pasar ā€œyang terseleksi secara geografis dan berbeda menurut perlengkapan infrastrukturā€. Fungsi Supply Chain Management 1. SCM Secara Fisik SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. Fungsi pertama ini juga berkaitan dengan berbagai biaya – biaya fisik, yaitu biaya material, biaya penyimpanan, biaya produksi, biaya transportasi dan lain-lain. 2. SCM Sebagai Mediasi Pasar SCM sebagai mediasi pasar, yakni memasitikan bahwa apa yang disuplai oleh para supply chain mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut. Fungsi kedua ini berkaitan dengan biaya – biaya survey pasar, perencaan produk, serta biaya – biaya akibat tidak terpenuhinya aspirasi konsumen oleh produk yang disediakan oleh sebuah supply chain. Jaringan Supply Chain Management 1. Chain 1 Supplier Jaringan berawal dari sini adalah sumber yang menyediakan bahan pertama, yang mana rantai penyaluran baru akan diawali. Bahan pertama ini dapat berupa bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, barang dagangan, suku cadang dan lain-lain. 2. Chain 1-2 Supplier-Manufactures Manufaktures atau bentuk lain yang menjalankan pekerjaan membuat mempabrikasi, mengasemblin, merakit atau mengkonversikan maupun menyelesaikan finishing. Keterkaitan kedua rantai tersebut telah memiliki potensi untuk menjalankan penghematan. Penghematan bisa didapat dari inventories bahan baku, bahan setengah jadi dan bahan jadi yang berada pada pihak supplier, manufactures dan tempat transit adalah target untuk menghemat. 3. Chain 1-2-3 Supplier-Manufactures-Distribution Barang yang telah diproduksi ini dari manufactures telah mulai harus didistribusikan kepada para pelanggan. Meskipun telah tersedia banyak cara untuk dapat menyalurkan barang kepada para pelanggan, yang umum yakni melalui distributor dan ini seringkali ditempuh oleh sebagian besar supply chain. 4. Chain 1-2-3-4 Supplier-Manufactures-Distribution-Retail Outlet Pedagang besar seringkali memiliki fasilitas gudang sendiri atau bisa juga menyewa dari pihak lain. Gudang ini dipakai untuk penyimpanan barang sebelum didistribusiukan lagi ke pihak pengecer. Disni terdapat peluang untuk mendapatkan penghematan berupa jumlah inventories dan biaya gudang dengan cara melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari gudang manufacture ataupun ke toko yang mengecer. 5. Chain 1-2-3-4-5 Supplier-Manufactures-Distribution-Retail Outlet-Customer Para pengecer atau retailer akan memberikan penawaran sebuah barang secara langsung kepada para konsumen atau juga para pembeli atau pengguna barang langsung. Yang didalamnya ialah retail outlet yaitu toko kelontong, supermarket, warung-warung dan lain-lain. Strategi Supply Chain Management SCM 1. Membangun Hubungan Pemasok Hal ini sangat penting untuk dapat membangun sebuah kemitraan strategis dengan pemasok untuk kesuksesan rantai pasokan. Perusahaan yang telah mulai membatasi jumlah pemasok mereka dengan menerapkan sebuah program evaluasi vendor. Programprogram ini berusaha untuk menemukan pemasok dengan keunggulan operasional, sehingga pelanggan dapat menentukan pemasok yang pemasok melayani dengan baik. Kemampuan untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan atau pemasok sangat penting karena pemasok akan lebih mudah untuk bekerja sama. 2. Meningkatkan Respon Pelanggan Untuk tetap kompetitif, perusahaan fokus pada peningkatan upaya rantai pasokan untuk meningkatkan layanan pelanggan melalui peningkatan frekuensi pengiriman produk yang handal. Tuntutan yang meningkatkan tingkat layanan para pelanggan menjadi arah kemitraan antara pelanggan dan pemasok. Kemampuan untuk dapat melayani para pelanggan mereka dengan tingkat yang lebih tinggi dari kualitas layanan, termasuk pada pengiriman cepat dari produk adalah upaya penting. Memiliki hubungan yang sukses dengan pemasok adalah hasil dari kepercayaan dan kemampuan untuk mendorong pelanggan , kedektatan dengan pelanggan dan fokus dari pelanggan. 3. Membangun Keunggulan Kompetitif Untuk Saluran Berorientasi Produk Usaha mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif dalam suatu industri tidak mudah bagi perusahaan. Banyak tekanan kompetitif memaksa perusahaan untuk tetap efisien. Beberapa keunggulan yang kompetitif juga dapat melihat manajemen rantai pasokan untuk sebuah perusahaan yang mempekerjakan sumber daya untuk melakukan suatu proses. Hal ini juga berfungsi untuk meningkatkan pengaruh pada saluran karena perusahaan-perusahaan ini diakui sebagai terdepan dan diperlakukan dengan hormat. 4. Memperkenalkan Solusi SCM dan Memungkinkan Teknologi Informasi Informasi ini juga sangat penting untuk dapat mengoperasikan rantai pasokan secara efektif. Kemampuan komunikasi suatu perusahaan ditingkatkan dengan sistem teknologi informasi. Namun, kompatibilitas sistem informasi antara mitra dagang dapat membatasi kemampuan untuk bertukar informasi. Sangat dibutuhkan sistem teknologi informasi yang ditingkatkan di mana mitra dalam saluran memiliki akses ke database umum yang diperbarui secara realtime. Jenis-Jenis Supply Chain Management 1. Upstream Supply Chain Upstream supply chain manajemen itu mengurus hubungan antara perusahaan dengan vendor atau juga pihak lain dalam hal transfer barang. Apabila barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan atau organisiasi tidak langsung sampai ke tangan konsumen tapi disalurkan ke perusahaan penyalur lainnya. Contohnya sebuah perusahaan yang memproduksi smartphone. Produk smartphone ini tidak serta-merta sampai ke tangan konsumen langsung, tapi pihak manufacturer ini akan mengirimkan produknya ke suplier. 2. Downstream Supply Chain Downstream supply chain mangement ini merupakan manajemen yang mengurusi transfer barang dari perusahaan langsung ke konsumen. Apabila kalau upstream supply chain itu harus lewat supplier dulu, kalau juga downstream langsung dapat dibeli oleh konsumen. Contoh dari management ini yakni mebel atau gallery art. Apabila mereka membuat produk langsung sesuai keinginan konsumen. 3. Internal Supply Chain Internal supply chain management ini juga berhubungan dengan berbagai kegiatan pemasukan barang. Didalam hal ini yang kerap diperhatikan yakni manajemen produksi, pabrikasi serta juga kontrol ketersediaan bahan baku. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Supply Chain Management Pengertian, Fungsi, Tujuan, Proses, Komponen, Jaringan, strategi, Jenis & Contohnya Lengkap . Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya E-Commerce Adalah E-Business Adalah Enterprise Resource Planning ERP Customer Relationship Management CRM Jenis-Jenis Bisnis

Konsepinti dari Supply Chain Management adalah bahwa semua produk yang mencapai pengguna akhir merepresentasikan usaha kumulatif dari beberapa organisasi. Merger dan Akuisisi : Pengertian, jenis, Alasan, Kelebihan dan Kekurangan Merger dan Akuisisi Pasar Modal; Definisi, Pelaku, jenis dan Fungsi Pasar Modal PENGETAHUAN MENU : Fungsi

Supply chain management SCM adalah fondasi yang mendukung pemenuhan kebutuhan konsumen yang dilakukan oleh bisnis manufaktur, ritel, dan grosir. Untuk mengelola rantai pasok secara optimal, perusahaan perlu melakukan manajemen rantai pasok dengan baik. Rantai pasokan dalam setiap bisnis bisa saja berbeda, versi paling dasarnya yakni mencakup perusahaan, pemasoknya, dan pelanggan perusahaan tersebut. Namun, untuk perusahaan yang lebih besar, maka cakupannya juga jadi semakin luas. Perusahaan besar tentu sering mengalami masalah pada bagian supply chain. Hal itu menjadi salah satu tantangan perusahaan untuk mempercepat pengembangan bisnisnya. Software Supply Chain Management dapat mengotomatiskan manajemen rantai pasok. Hal itu yang tentu dapat mempercepat pengembangan perusahaan dengan menyelesaikan masalah pada rantai pasok secara otomatis. Anda juga dapat memperkirakan rincian harga software Supply Chain Management dengan mengunduh skema perhitungan harga disini. Baca juga 7 Contoh Sistem ERP Terbaik di Tahun 2022 Daftar Isi Apa Itu Supply Chain Management? Tujuan Supply Chain Management Prinsip Supply Chain Management Proses-Proses dalam Supply Chain Management Perencanaan Pembelian atau Pengadaan Produksi Pengelolaan Gudang Pengiriman Pesanan Pengembalian Pesanan Perbedaan SCM dengan Logistik Mengoptimalkan Supply Chain Management SCM dengan Solusi Otomatis Kesimpulan Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk merencanakan, mengendalikan, dan menjalankan arus produk. Ini meliputi proses perolehan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk ke konsumen akhir, dengan cara yang paling efisien dan hemat biaya. Software SCM yang baik akan mendapatkan segala visibilitas dan berbagai analisis yang lengkap untuk membantu Anda dalam mengelola produk dan material secara akurat dan didesain untuk mengikuti perubahan pasar yang cepat. Menurut Investopedia, SCM adalah usaha yang luas dan kompleks yang bergantung pada setiap mitra – dari pemasok hingga produsen dan seterusnya – supaya dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari manajemen rantai suplai adalah memaksimalkan nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Untuk mencapainya, butuh berbagai upaya, baik strategi bisnis dan perangkat lunak khusus. Tujuan Supply Chain Management Tujuan utama SCM adalah mengelola, dan mengkoordinasi supply & demand secara efektif. Dengan demikian, masalah-masalah yang mungkin timbul di proses SCM bisa tertangani dengan efektif dan efisien. Berikut masalah-masalah yang biasa muncul Pengadaan barang dan pengelolaan supplier Manajemen hubungan dengan pelanggan atau klien Menentukan level outsourcing Dengan mengatasi masalah-masalah tersebut, bisnis Anda bisa lebih unggul dalam persaingan pasar yang makin kompetitif akhir-akhir ini. Maka dari itu, perusahaan harus menghasilkan produk-produk yang berkualitas, murah, memiliki berbagai varian yang menarik, dan diproduksi tepat pada waktunya. Sekarang, Anda dapat mengetahui besar pengeluaran yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan Software SCM terlengkap di Indonesia melalui skema perhitungan harganya. Fungsi Supply Chain Management SCM memiliki beberapa fungsi yang dapat membantu perusahaan untuk mengelola produk dan material secara akurat. Fungsi utama dari SCM adalah untuk mengonversi bahan baku menjadi sebuah produk jadi yang dapat dijual kepada konsumen akhir. Pada umumnya, Fungsi utama dari supply chain management ini berhubungan dengan berbagai biaya fisik seperti biaya material, biaya penyimpanan, biaya khusus produksi, biaya untuk transportasi, dan lain sebagainya. Selanjutnya, fungsi Supply chain management adalah sebagai perantara antara pasar dan rantai pasok. Dalam hal ini, SCM bertujuan untuk memastikan bahwa rantai pasok yang berada di pasar telah terdistribusi dengan baik. Fungsi supply chain management yang terakhir adalah pengendalian dan pemberian instruksi agar sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat mengikuti perkembangan pasar dengan mendengar aspirasi konsumen terkait produk supply chain yang tersedia di pasar. Selain memudahkan manajemen perusahaan, Anda juga perlu mengetahui manfaat lain SCM bagi perusahaan. Supply chain management mampu memudahkan perusahaan dalam memecahkan masalah pada rantai pasok sehingga distribusi barang dapat terjadi secara efektif dan efisien. Selain itu, SCM dapat memudahkan alur proses produksi dan distribusi barang menjadi lebih efektif dan efisien. Baca juga 5 Cara Optimalkan Supply Chain Bisnis Kebun Sawit di Daerah Anda Prinsip Supply Chain Management Prinsip manajemen rantai pasok adalah sinkronisasi dan koordinasi kegiatan dengan arus barang atau jasa, baik di dalam maupun antar organisasi. Aliran produk dalam perusahaan manufaktur sangat kompleks dan memerlukan koordinasi semua pihak untuk mengelola desain produk, produksi, pemasaran, akuntansi, dan bagian-bagian lain yang menunjang, bukan hanya aliran produk secara fisik. Untuk menjalankan rangkaian Supply Chain Management, terdapat tujuh prinsip yang harus kita ketahui mengenai supply chain management. Yang mana prinsip-prinsip tersebut tersusun atas Mengadaptasi jaringan logistik ke konsumen yang berbeda. Membagi konsumen berdasarkan segmentasi sesuai kebutuhannya. Mengamati sinyal pasar dan menggunakan hasil pengamatan tersebut sebagai dasar perencanaan permintaan untuk hasil perkiraan yang konsisten serta alokasi dana yang optimal. Mengelola pemasok secara strategis untuk mengurangi biaya kepemilikan material dan layanan. Mendiferensiasikan produk dan layanan yang lebih dekat dengan konsumen, serta mempercepat transformasi di sepanjang rantai pasokan. Memanfaatkan strategi teknologi di seluruh rantai pasokan yang mendukung pengambilan keputusan hierarkis dan memberikan gambaran yang jelas tentang produk, layanan, dan aliran informasi. Mengaplikasikan pengukuran kinerja pada seluruh rantai pasokan untuk meningkatkan layanan kepada konsumen akhir. Lengkapi Form Berikut Ini dan Dapatkan Demo Software HashMicro GRATIS! Strategi Supply Chain Management Untuk membangun SCM yang baik, terdapat dua strategi yang bisa Anda terapkan. Pertama, Anda dapat membangun hubungan yang baik dengan pemasok. Dengan begitu, Anda dapat mewujudkan kesuksesan rantai pasokan karena loyalitas pelanggan sudah ada dalam genggaman Anda. Selain itu, perusahaan juga harus mempunyai standar kualitas yang baik dengan membatasi jumlah pemasok di mana hanya pemasok yang memiliki keunggulan saja yang bisa di ajak bekerja sama. Strategi yang terakhir adalah perusahaan harus dapat meningkatkan respon pelanggan. Dengan mendapatkan feedback, perusahaan dapat mengetahui kelemahan dan keunggulan dari produk ataupun layanannya. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan layanan pelanggan. Salah satunya dengan meningkatkan frekuensi pengiriman produk yang lebih cepat di mana pelanggan akan puas dengan ketepatan waktu tersebut. Karena bagaimana pun juga kepuasan pelanggan adalah prioritas yang utama. Baca juga Permudah Kelola Rantai Pasok Timah dengan Software Supply Chain Management Proses-Proses dalam Supply Chain Management Supply Chain Management melibatkan begitu banyak proses, mulai dari persiapan produksi hingga pemenuhan kebutuhan konsumen. Berikut ini adalah penjelasan mengenai peran dan fungsi dari setiap proses di dalamnya. 1. Perencanaan Ada beberapa aktivitas yang terlibat dalam tahap perencanaan, mulai dari prakiraan permintaan konsumen, perencanaan pembelian, dan perencanaan produksi, hingga persiapan tenaga kerja dan transportasi. Prakiraan permintaan konsumen demand forecasting dilakukan agar penjual dapat mengetahui jenis dan jumlah produk yang harus dipersiapkan selama kurun waktu tertentu. Hal ini penting untuk memastikan bahwa proses produksi barang dan penjualannya sudah sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam melakukan prakiraan, penjual harus melihat laporan penjualan dan inventaris, serta memerhatikan tren pasar. Untuk melakukan prediksi permintaan secara otomatis, penjual sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan Sistem Manajemen Inventaris yang cocok untuk bisnisnya. Sistem ini menyediakan laporan inventaris yang akurat dan alat forecasting yang memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan hasil prediksi hanya dalam hitungan detik. 2. Pembelian atau pengadaan Setelah mengetahui jenis dan jumlah barang yang harus dibeli melalui demand forecasting, kini saatnya untuk memperoleh barang tersebut. Procurement atau pengadaan adalah perolehan barang dengan harga terbaik, dalam jumlah yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Proses pengadaan biasanya melibatkan beberapa tahap, yakni pengajuan pembelian, penilaian pengajuan, persetujuan pembelian, dan pemesanan ke pemasok. Admin bertanggung jawab untuk memeriksa dan mencatat apa saja yang harus ia beli dan kemudian mengajukannya kepada manajer pembelian. Pengadaan akan menjadi lebih mudah dan sederhana dengan bantuan sistem manajemen pembelian. Dengan perangkat lunak ini, departemen pembelian dapat membuat permintaan penawaran, purchase order, persetujuan pembelian, dan kontrak payung secara instan. Procurement Software yang baik bahkan menyediakan supplier portal untuk mempercepat proses pemesanan ke pemasok. 3. Produksi Proses produksi merupakan proses mengolah seluruh bahan baku menjadi produk jadi. Proses ini biasanya tidak hanya melibatkan tenaga kerja manusia tetapi juga mesin. Pemberhentian dalam proses produksi dapat menyebabkan penundaan pengiriman pesanan dan tentunya menyebabkan ketidakpuasan pelanggan. Oleh karena itu, downtime harus dihilangkan dengan memastikan produktivitas tenaga kerja, mesin, dan peralatan. 4. Pengelolaan gudang Setelah produksi barang selesai, maka barang tersebut harus masuk ke dalam gudang penyimpanan. Pengelolaan gudang terdiri dari proses memasukkan inbound dan mengeluarkan outbound barang, pengambilan dan pengepakan, cross-docking, dan stock opname. Setiap barang yang masuk dan keluar harus tercatat. Stock opname juga harus dilakukan secara berkala agar tidak ada perbedaan antara jumlah fisik barang yang sebenarnya dan jumlah barang yang tercatat dalam pembukuan. Warehouse system ini lebih populer di kalangan bisnis berskala kecil dan menengah. 5. Pengiriman pesanan Setelah pengambilan dan pengemasan barang pesanan dari gudang, maka langkah selanjutnya adalah mengirimnya ke pelanggan. Kurir dan transportasi harus sudah siap sebelumnya agar barang dapat segera dikirim. Untuk memastikan agar pesanan sampai ke tangan pelanggan secara tepat waktu, penjual sebaiknya memiliki alat untuk melacak kurirnya. Dengan Sistem SCM terbaik, Anda dapat melacak keberadaan kurir melalui smartphone. Sistem ini juga memungkinkan kurir untuk mengonfirmasi ketika pesanan sudah sampai di pelanggan. 6. Pengembalian pesanan Pengembalian pesanan biasanya terjadi ketika konsumen mengajukan pengembalian karena terdapat kerusakan, kekeliruan, atau keterlambatan. Proses ini melibatkan beberapa aktivitas seperti pemeriksaan kondisi produk, otorisasi pengembalian, penggantian produk, dan penjadwalan pengiriman, pengembalian uang. Perbedaan SCM dengan Logistik Istilah supply chain management dan logistik sering membingungkan atau digunakan secara bergantian, namun sebenarnya keduanya berbeda. Logistik adalah komponen dari manajemen rantai pasokan. Ia berfokus pada pemindahan produk atau material dengan cara yang paling efisien sehingga tiba di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Sebaliknya, SCM melibatkan serangkaian kegiatan yang lebih luas, mulai dari mencari sumber bahan baku, memperoleh barang dan bahan baku dengan harga terbaik, dan mengoordinasikan upaya visibilitas di seluruh jaringan rantai pasokan. Contoh Supply Chain Management Untuk mempermudah Anda sebaga pelaku usaha dalam penerapan supply management system dalam perusahaan, berikut merupakan dua contoh SCM. SCM dalam perusahaan jasa Pada suatu perusahaan seperti perusahaan yang memberikan jasa layanan kesehatan, seperti halnya rumah sakit, sudah pasti produk yang diberikan merupakan tindakan, fasilitas rawat inap, obat-obatan dan bahan makanan dapur rumah sakit. Komponen perencanaan ini dapat berupa keputusan yang akan perusahaan ambil terkait dengan rencana penyediaan dari layanan tersebut. Dengan SCM, hal ini akan berguna untuk berbagai pelayanan dari rumah sakit tersebut. Hal tersebut di antaranya adalah penyediaan layanan secara langsung di lokasi rumah sakit dengan menggunakan metode online, source and inventroy pun berperan apabila dalam pencarian pemasok obat yang kredibel dan yang teakhir adalah dalam penyediaan ambulans sebagai komponen transportasi. SCM dalam perusahaan barang Dalam perusahaan barang, SCM memiliki peranan yang cukup besar di dalamnya. Hal ini di karenakan SCM berkaitan erat dengan penyediaan barang. Contohnya adalah pada perusahaan bahan baku makanan. Tim yang mengurus rantai pasok harus dapat merencanakan bagaimana model bahan baku, varian, pengemasan hingga lokasi untuk pendistribusian dalam bahan baku makanan tersebut. Mengoptimalkan Supply Chain Management SCM dengan Solusi Otomatis Tidak dapat dipungkiri bahwa supply chain management bisa menjadi rangkaian kegiatan yang sangat kompleks. Semakin besar bisnis Anda maka semakin kompleks pula rantai pasokan Anda. Untungnya, dengan bantuan teknologi, Anda tidak hanya dapat menyederhanakannya tetapi juga mengoptimalkannya. Caranya adalah dengan meningkatkan efisiensi dalam setiap proses yang terlibat dalam manajemen rantai pasokan. Anda harus dapat memastikan bahwa Anda bisa memperoleh barang atau bahan baku dari pemasok dalam waktu dan jumlah yang tepat, sehingga tidak perlu ada penundaan yang menghambat pemenuhan kebutuhan. Ini mungkin terdengar sulit, namun dengan bantuan sistem Supply Chain Management, semuanya dapat berjalan dengan lebih efisien dan efektif. Baca juga Tips Menyederhanakan Manajemen Supply Chain dalam Bisnis Manufaktur Kesimpulan Untuk dapat mengotomatiskan seluruh proses dalam manajemen rantai pasokan dalam bisnis anda, mulai dari perencanaan termasuk prediksi permintaan, pengadaan barang, pengecekan stok barang, pengiriman pesanan, hingga pengembalian barang. Beralihlah dan gunakan sistem Supply Chain Management HashMicro sekarang juga dan ketahui skema perhitungan harga software supply chain management dari Hashmicro! Menggunakan Software Supply Chain Management tentunya Anda dapat mengintegrasikan sistem scm ini dengan sistem lainnya seperti akuntansi, penjualan, dan logistik untuk mendapatkan visibilitas rantai pasokan yang lebih lengkap. Segera daftar dan dapatkan demo gratis dari HashMicro.

MemahamiSupply Chain Management. Communication Tips of Management Metode Stratifikasi, Cara Mudah untuk Mengklasifikasikan Berbagai Data Perbedaan Bos dan Leader. Enterpreneurship Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana. PRODUCT. STUDiLMU Event; STUDiLMU Career Advice; STUDiLMU Online Course

Dalam proses bisnis terdapat aktivitas-aktivitas yang krusial dalam alurnya. Untuk memproduksi suatu barang, tentu saja dibutuhkan bahan baku. Supaya bahan baku atau material produksi bisa sampai ke tangan produsen, maka diperlukan pemasok atau supplier bahan baku tersebut. Dalam mata rantai bisnis, setiap prosesnya penting untuk dikelola. Strategi supply chain atau mata rantai pasok merupakan hal paling krusial demi lancarnya proses bisnis dari alur bahan mentah yang berasal dari supplier hingga menjadi barang jadi dan sampai ke tangan konsumen. Oleh karena itu, SCM atau Supply Chain Management dibutuhkan untuk mengelola mata rantai pasok. SCM Supply Chain Management mengurus seluruh alur produksi barang maupun jasa, mulai dari komponen mentah hingga pengiriman akhir produk ke konsumen. Dalam menjalankan strategi SCM Supply Chain Management, sebuah perusahaan membuat sebuah jaringan supplier yang menggerakkan produk sepanjang proses dari material mentah hingga ke pihak-pihak yang berinteraksi langsung dengan user. Apa itu Supply Chain?Tipe-tipe Supply Chain1. Upstream Supply Chain2. Downstream Supply Chain3. Internal Supply ChainApa itu SCM Supply Chain Management?Tujuan dari SCM Mengapa SCM Supply Chain Management Penting bagi Sebuah Bisnis?Kelebihan dan Kekurangan SCM Supply Chain ManagementPerbedaan Logistik dan Supply ChainCara Kerja SCM Supply Chain Management pada Bisnis1. Perencanaan2. Penyediaan Sumber Daya3. Manufaktur4. Pengiriman dan Logistik5. PengembalianPenerapan dan Contoh SCM Supply Chain ManagementPeran Software SCM Apa itu Supply Chain? Supply chain dapat diartikan sebagai mata rantai pasok. Dalam kegiatan bisnis, supply chain memiliki penjelasan lebih dalam yaitu sebagai proses secara menyeluruh dari pembuatan dan penjualan produk-produk komersial, termasuk setiap tahapan dari alurnya yaitu dari pemasokan material atau bahan dan proses manufaktur barang yang juga melalui proses distribusi dan penjualan. Lingkup supply chain meliputi sebuah jaringan dari semua organisasi, individu, sumber daya, aktivitas, transportasi, peralatan, dan juga teknologi yang terlibat dalam proses produksi dan penjualan sebuah produk ataupun jasa. Supply chain menjabarkan semua proses dari pengiriman sumber bahan baku dari supplier sampai ke produsen hingga akhirnya dikirim dan sampai ke tangan user atau konsumen. Tipe-tipe Supply Chain Proses-proses yang terdapat di dalam supply chain cukup kompleks dan banyak bagian yang terus bergerak sehingga mengelolanya pun tidak mudah. Supply chain disederhanakan menjadi tiga jenis sebagai berikut 1. Upstream Supply Chain Upstream supply chain melingkupi semua aktivitas yang berkaitan dengan bagian-bagian dari supplier, yaitu pihak yang menyediakan sumber bahan mentah dan mengirimkannya ke manufaktur. Proses upstream termasuk pengadaan bahan mentah untuk produksi barang dan biaya operasional produksi. Perusahaan yang berfokus pada upstream supply chain dapat memastikan kualitas produk jadi, melacak level inventaris, meminimalisir kekurangan material mentah, dan meningkatkan kepuasan konsumen akhir. 2. Downstream Supply Chain Downstream supply chain merujuk pada aktivitas setelah proses manufaktur, seperti aktivitas distribusi produk ke toko ritel atau e-commerce dan penjualan ke konsumen akhir. Operasional downstream supply chain termasuk juga pemenuhan pemesanan produk dan pengiriman. Alur informasi dari downstream supply chain berakhir pada konsumen akhir. Perusahaan yang berfokus pada downstream supply chain dapat meningkatkan pengalaman konsumen dan menimba keuntungan yang kompetitif. Pengiriman produk yang tepat waktu adalah kunci dari proses downstream. 3. Internal Supply Chain Internal supply chain yaitu aktivitas dalam mata rantai pada sebuah perusahaan yang menyediakan material produksi dan pabrikasi. Proses ini melibatkan fungsi-fungsi multipel di dalam perusahaan seperti penjualan, produksi, dan distribusi. Performa perusahaan akan meningkat dengan integrasi dari fungsi-fungsi tersebut. Apa itu SCM Supply Chain Management? SCM Supply Chain Management adalah proses pengelolaan pengiriman produk mulai dari bahan mentah yang diolah hingga menjadi produk jadi ke konsumen. Termasuk di dalamnya itu perencanaan suplai, perencanaan produk, perencanaan demand, penjualan dan perencanaan operasional, dan manajemen suplai. SCM Supply Chain Management mengoptimasi pembuatan produk dan alur dari sumber bahan mentah lalu ke proses manufaktur, logistik, dan akhirnya pengiriman ke konsumen akhir. Pengelolaan supply chain ini meliputi perencanaan dan eksekusi proses yang terintegrasi yang dibutuhkan untuk mengelola pergerakan material, informasi, hingga modal keuangan dalam segala aktivitas yang secara luas melibatkan perencanaan demand, suplai, produksi, manajemen inventaris dan gudang penyimpanan, transportasi atau logistik, dan pengembalian produk yang cacat produksi atau berlebih. SCM Supply Chain Management bertumpu pada strategi bisnis, spesialisasi software, dan kolaborasi kerja. Dengan proses yang ekspansif dan kompleks, setiap pihak mulai dari supplier hingga manufaktur dan seterusnya harus berkomunikasi dan bekerja sama untuk menciptakan efisiensi, mengelola risiko, dan beradaptasi pada perubahan dengan cepat. Tujuan dari SCM Ada beberapa objektif dari SCM Supply Chain Management yang penting untuk dipahami. SCM Supply Chain Management mempunyai tujuan yaitu menyelaraskan suplai dan demand secara efektif dan efisien. Selain itu juga untuk menghindari berbagai macam masalah yang dapat muncul selama proses integrasi supply chain. Masalah yang sering muncul terkait dengan pengadaan sumber daya, pengelolaan akuisisi, manajemen supplier, manajemen customer relationship, identifikasi masalah dan meresponnya, dan juga manajemen risiko. Objektif strategik dari SCM Supply Chain Management adalah untuk memenangkan kompetisi pasar atau paling tidak untuk bertahan di pasar. Untuk memenangkan kompetisi, sebuah bisnis harus mampu menyediakan produk yang benar-benar bagus dan layak. Supply chain harus bisa menyediakan produk yang terjangkau, berkualitas, dan bervariasi. Jika produk bisa memenuhi demand dan ekspektasi konsumen, bisnis Anda akan dengan mudah memenangkan kompetisi pasar. Mengapa SCM Supply Chain Management Penting bagi Sebuah Bisnis? Sistem SCM Supply Chain Management yang efektif dapat meminimalisir biaya, limbah, dan waktu pada siklus produksi. Standar industri yaitu menjadi just-in-time supply chain di mana penjualan ritel secara otomatis memberikan sinyal penambahan pesanan kepada manufaktur. Stok ritel kemudian bisa ditambahkan hampir secepat produk tersebut terjual. Satu cara untuk meningkatkan proses ini adalah menganalisa data dari supply chain partner untuk melihat di bagian mana yang membutuhkan perhatian dan peningkatan lebih jauh. Dengan menganalisa data dari supply chain partner, SCM dapat berjalan efektif dan dapat meningkatkan value siklus supply chain. Mengidentifikasi potensi masalah. Ketika seorang konsumen memesan produk melebihi kemampuan manufaktur untuk menyediakan produk tersebut, pembeli bisa jadi komplain terkait pelayanan yang buruk. Melalui analisis data, manufaktur jadi bisa mengantisipasi kekurangan tersebut sebelum pembeli harga secara dinamik. Produk yang musiman mempunyai masa umur yang terbatas. Pada akhir musimnya, produk-produk ini biasanya dijual dengan diskon yang besar. Maskapai penerbangan dan hotel misalnya, biasanya akan menyesuaikan harga secara dinamik untuk memenuhi permintaan. Dengan menggunakan software analitik, teknik prediksi yang serupa dapat meningkatkan alokasi inventaris yang menjanjikan. Tool dari software analitik membantu mengalokasikan sumber daya dan menjadwalkan kerja berdasarkan prediksi penjualan, pemesanan barang, dan pengiriman material mentah. Manufaktur dapat mengkonfirmasi tanggal pengiriman produk ketika pemesanan dilakukan. Hal ini dapat secara signifikan menghindarkan dari kesalahan pemenuhan pesanan. Kelebihan dan Kekurangan SCM Supply Chain Management SCM Supply Chain Management mempunyai beberapa kelebihan yang mendatangkan keuntungan bagi sebuah bisnis sehingga berdampak pada profit yang lebih tinggi dan brand image yang lebih baik serta keuntungan kompetitif yang lebih baik juga. Beberapa kelebihannya yaitu Kemampuan yang lebih baik untuk memprediksi dan memenuhi permintaan konsumenVisibilitas supply chain yang lebih baik, manajemen risiko dan sifat prediktifMengurangi proses yang tidak efisien dan limbah produkKualitas produk meningkatMeningkatkan sustainability, baik dari sudut pandang yang bersifat sosial maupun lingkunganMemangkas biaya yang tidak diperlukanMeningkatkan cash flowLogistik lebih efisien Selain mempunyai kelebihan, SCM Supply Chain Management juga mempunyai beberapa kekurangan dalam penerapannya. Setiap bisnis dalam menjalankan SCM Supply Chain Management tentu akan berhadapan dengan beberapa tantangan yang merupakan kekurangan dari penerapan SCM Supply Chain Management itu sendiri jika dalam pelaksanaannya kurang mempunyai strategi yang tepat, yaitu seperti berikut Ketersediaan bahan baku yang tidak terpenuhi jika mempunyai supplier yang tidak berkomitmenBanyak pihak terlibat dan memiliki kepentingan yang beragamKetersediaan produk yang tidak pasti jika kapasitas pabrik tidak dimaksimalkanStok produk yang berlebihan jika proses distribusi terhambatPermintaan produk tidak pasti karena kurangnya pemasaran produk Perbedaan Logistik dan Supply Chain SCM Supply Chain Management memetakan strategi dan aktivitas-aktivitas yang dimasukkan ke dalam perencanaan, penyediaan sumber daya, produksi, dan pengiriman barang, dan juga mengatasi masalah pengembalian barang. Logistik berfokus pada produk yang tepat berada di tempat yang tepat pula dan di waktu yang tepat, dan bagaimana produk-produk tersebut sampai di sana. Kunci perbedaan antara SCM Supply Chain Management dan logistik yaitu terletak pada jangkauan dan fokusnya. Kunci perbedaan di antara mereka termasuk Logistik adalah aktivitas-aktivitas di dalam SCM Supply Chain Management. SCM melakukan berbagai aktivitas seperti produksi dan perencanaan inventaris, perencanaan kerja, manajemen material dan fasilitas, manufaktur dan pengiriman barang dan Supply Chain Management bertujuan untuk meningkatkan proses untuk mencapai keuntungan yang kompetitif, sedangkan logistik menekankan pada pemenuhan kebutuhan konsumen dan ekspektasi fokus pada pengiriman barang yang efisien dan efektif ke mengontrol pengembangan bahan baku mentah hingga menjadi produk jadi yang berpindah dari supplier ke produsen lalu ke gudang kemudian ke ritel dan akhirnya ke konsumen. Berikut perbedaan SCM Supply Chain Management dan logistik yang dijabarkan dalam tabel LogistikSCM Supply Chain ManagementLogistik merupakan satu aktivitas di dalam SCMSCM meliputi aktivitas-aktivitas yang cukup luas; termasuk perencanaan, penyediaan sumber material, manajemen kerja dan fasilitas, produksi dan pengiriman barang dan jasaLogistik berfokus pada pengiriman barang secara efisien dan efektif ke konsumenSCM menargetkan performa operasional yang lebih tinggi yang akan memberikan bisnis sebuah keuntungan yang kompetitifLogistik berpusat pada pemindahan dan transportasi barang dalam sebuah perusahaanSCM memangku pengembangan material mentah menjadi barang jadi yang berpindah dari produsen ke manufaktur. Barang-barang tersebut di distribusikan ke ritel atau langsung ke konsumen Cara Kerja SCM Supply Chain Management pada Bisnis Ada lima komponen dari sistem SCM Supply Chain Management yang dijelaskan sebagai berikut 1. Perencanaan Perencanaan dan pengelolaan semua sumber daya sangat penting untuk memenuhi permintaan konsumen atas produk atau jasa sebuah bisnis. Ketika supply chain sudah ditentukan dan tetap, tentukanlah metrik untuk mengukur apakah supply chain efisien, efektif, memperlihatkan value ke konsumen dan memenuhi tujuan perusahaan. 2. Penyediaan Sumber Daya Pilihlah supplier untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk membuat produk-produk bisnis Anda. Lalu, tetapkan proses untuk memonitor dan mengelola hubungan supplier. Kunci prosesnya termasuk pemesanan, penerimaan, pengelolaan inventaris dan otorisasi pembayaran supplier. 3. Manufaktur Aturlah dengan baik semua aktivitas yang dibutuhkan untuk menerima bahan baku mentah, manufaktur produk, menguji kualitas, mengepak untuk pengiriman dan menjadwalkan pengiriman. 4. Pengiriman dan Logistik Koordinasikan pesanan konsumen, penjadwalan pengiriman, pengiriman muatan, invoice untuk konsumen, dan penerimaan pembayaran. 5. Pengembalian Buatlah sebuah jaringan atau alur untuk mengambil kembali barang yang cacat produksi, kelebihan produk, atau produk yang tidak diinginkan. Penerapan dan Contoh SCM Supply Chain Management Perusahaan umumnya mempunyai sebuah sistem SCM Supply Chain Management yang melibatkan beberapa pihak yang berkaitan dalam satu alur melalui 6 langkah, yaitu bahan baku mentah, supplier, manufaktur, distribusi, ritel, dan konsumen. Sumber Penjelasannya sebagai berikut Bahan Baku mentah Langkah pertama yang merupakan tahap awal supply chain adalah penyediaan bahan baku mentah yang sesuai dengan kriteria dan standar perusahaan. Harus dipastikan ketersediaan bahan baku mentah memenuhi permintaan perusahaan sehingga tidak menimbulkan masalah pada proses selanjutnya. Supplier Bahan baku mentah yang sudah memenuhi syarat perusahaan dikirim ke supplier yang kemudian dijual kembali dalam jumlah besar ke berbagai perusahaan yang membutuhkan untuk produksi barang atau jasa. Manufaktur Sesampainya di manufaktur, bahan baku mentah tersebut diolah hingga menjadi produk jadi. Kemudian dilakukan pula pengujian produk sehingga lolos uji kualitas, lalu produk jadi yang lolos uji kualitas akan didistribusikan ke konsumen. Distributor Distributor bertugas mendistribusikan produk ke seluruh area target. Biasanya distributor tidak menyalurkan barang langsung ke konsumen akhir, namun ke pedagang ritel terlebih dahulu. Ritel Pengusaha ritel memegang kendali penuh untuk urusan pemasaran produk. Pihak ritel ini yang langsung berinteraksi dengan konsumen akhir dan menjual produknya langsung ke konsumen akhir. Konsumen Setelah melalui 5 langkah sebelumnya, produk akhirnya pun sampai di konsumen akhir. Pihak konsumen ini yang kemudian akan menentukan demand produk selanjutnya. Setelah berada di tangan konsumen, siklus supply chain ini kembali berputar mulai dari bahan baku mentah untuk produksi. Dalam penerapannya, SCM memiliki 4 model yaitu model make-to-stock terintegrasi, model build-to-order, model penambahan berkelanjutan, dan model perkumpulan channel. Contohnya, Starbuck menerapkan model make-to-stock terintegrasi. Model ini melacak permintaan konsumen secara real-time, sehingga inventaris bisa diproses dan distok ulang secara efisien. Data yang didapat secara real-time juga dapat digunakan untuk mengembangkan dan memodifikasi rencana produksi dan penjadwalan. Starbuck menggunakan beberapa channel distribusi ― tidak hanya menjual minuman kopi ke konsumen tetapi juga menjual biji kopi dan juga bubuk kopi untuk bisnis yang lebih besar lintas industri. Starbuck sukses mengintegrasi semua sumber dari permintaan dengan menggunakan sistem informasi otomatis untuk manufaktur. Sistem ini melingkupi perencanaan, manufaktur, penjadwalan, dan kontrol inventaris. Peran Software SCM Beberapa masalah bisa muncul dalam pelaksanaan SCM. SCM harus bisa mengontrol area jaringan distribusi mulai dari jumlah, lokasi, supplier fasilitas produksi, pusat distribusi, pergudangan, dan konsumen. Untuk melaksanakan proses supply chain ini, dibutuhkan sebuah strategi sehingga bisa lebih efektif dan efisien. Oleh karenanya, dibutuhkan teknologi terintegrasi atau software sehingga proses distribusi dapat berjalan dengan lancar. Dengan bantuan software distribusi, informasi harga distribusi, inventaris, dan juga masalah transportasi bisa terlaksana dengan lancar. Salah satu software distribusi yang bisa Anda gunakan demi kelancaran proses SCM perusahaan Anda yaitu Sidig. Pelajari selengkapnya dengan mengunjungi
.
  • hqz0pavkpv.pages.dev/101
  • hqz0pavkpv.pages.dev/112
  • hqz0pavkpv.pages.dev/263
  • hqz0pavkpv.pages.dev/16
  • hqz0pavkpv.pages.dev/389
  • hqz0pavkpv.pages.dev/390
  • hqz0pavkpv.pages.dev/250
  • hqz0pavkpv.pages.dev/222
  • hqz0pavkpv.pages.dev/281
  • kelebihan dan kekurangan supply chain management