Pengaruhkonsentrasi terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan (Dok.Penulis) 57 Ayo temukan!! Siswa mampu membedakan diagram energi aktivasi reaksi dengan menggunakan katalis dan tanpa katalis. d.Katalis Masalah !! Model 8 apakah reaksi tersebut termasuk reaksi reversible? Laju Reaksi Pengertian, Faktor Yang Mempengaruhi, Dan Rumus Beserta Contoh Soalnya Lengkap Konsep pembelajaran kimia merupakan konsep yang erat dengan kehidupan sehari hari. Kimia menggambarkan kehidupan sedemikian rupa sehingga terlihat lebih rinci dan beragam. Hal ini lah yang membuat para pengajar menerapkan konsep kimia ke dalam kehidupan sehari-hari dengan menghadirkannya dalam contoh-contoh sederhana. Selain itu, juga dilakukan pengenalan terhadap konsep-konsep yang sering digunakan dalam dunia luas, bahkan kebiasaan yang sederhana yang sering kita lakukan tanpa kita ketahui itu merupakan konsep kimia. Salah satu contohnya yaitu pada konsep laju reaksi dalam kimia. Dalam kimia dijelaskan bahwasanya laju reaksi adalah adalah besarnya perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi per satuan waktu. Perubahan ini dapat dikatakan perubahan konsentrasi molar molaritas sehingga laju reaksi dapat dikatakan perubahan konsentrasi akhir hasil reaksi terhadap konsentrasi awal pereaksi per satuan waktu. Banyak sekali konsep laju reaksi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan secara rinci manfaat laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian Laju Reaksi Laju reaksi merupakan laju penurunan reaktan pereaksi atau laju bertambahnya produk hasil reaksi. Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat pereaksi menjadi zat baru yang disebut dengan produk. Beberapa reaksi kimia ada yang berlangsung cepat. Natrium yang dimasukkan ke dalam air akan menunjukkan reaksi hebat dan sangat cepat, begitu pula dengan petasan dan kembang api yang disulut. Bensin akan terbakar lebih cepat daripada minyak tanah. Namun, ada pula reaksi yang berjalan lambat. Proses pengaratan besi, misalnya, membutuhkan waktu sangat lama sehingga laju reaksinya lambat. Cepat lambatnya proses reaksi kimia yang berlangsung dinyatakan dengan laju reaksi. Dalam mempelajari laju reaksi digunakan besaran konsentrasi tiap satuan waktu yang dinyatakan dengan molaritas. Apakah yang dimaksud molaritas? Simak uraian berikut. Molaritas sebagai Satuan Konsentrasi dalam Laju Reaksi Molaritas menyatakan jumlah mol zat dalam 1 L larutan, sehingga molaritas yang dinotasikan dengan M, dan dirumuskan sebagai berikut. M = n/V Keterangan n = jumlah mol dalam satuan mol atau mmol V = volume dalam satuan L atau mL Manfaat Laju Reaksi dalam Kehidupan Sehari-Hari Dengan mempelajari laju reaksi kita dapat mengetahui bahwa reaksi itu dapat berlangsung dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya saja luas permukaan. Jika kita mengetahui bahwa luas permukaan itu mempengaruhi laju reaksi, pasti kita akan memperkecil luas permukaan suatu zat sebelum mengolahnya. Beberapa contoh penerapan Laju Reaksi dalam kehidupan sehari hari Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah yang akan di masukan ke dalam bubur kacang. Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian. Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang goreng sebelum dicampurkan dengan bahan lain. Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih dahulu untuk membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang sentuh sehingga campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung sempurna. Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran kasar. Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut dihancurkan sampai halus. Dalam pembuatan roti kita bisa menambahkan ragi yang berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat laju reaksinya. Faktor Laju Reaksi Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain 1. Konsentrasi Reaktan Semakin tinggi konsentrasi reaktan, semakin banyak jumlah partikel reaktan yang bertumbukan, sehingga semakin tinggi frekuensi terjadinya tumbukan dan lajunya meningkat. Sebagai contoh, dalam reaksi korosi besi di udara, laju reaksi korosi besi lebih tinggi pada udara yang kelembabannya lebih tinggi konsentrasi reaktan H2O tinggi 2. Suhu Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil. 3. Tekanan Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi. 4. Keberadaan Katalis Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. 5. Luas Permukaan Sentuh Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi. Rumus Laju Reaksi Laju reaksi kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat dirumuskan secara matematis untuk memudahkan pembelajaran. Pada reaksi kimia A β†’ B, maka laju berubahnya zat A menjadi zat B ditentukan dari jumlah zat A yang bereaksi atau jumlah zat B yang terbentuk per satuan waktu. Pada saat pereaksi A berkurang, hasil reaksi B akan bertambah. Perhatikan diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada Gambar 3. Diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi. Berdasarkan gambar tersebut, maka rumusan laju reaksi dapat kita definisikan sebagai a. berkurangnya jumlah pereaksi konsentrasi pereaksi per satuan waktu, atau , dengan r = laju reaksi, – d[R] = berkurangnya reaktan pereaksi, dan dt = perubahan waktu. Untuk reaksi A β†’ B, laju berkurangnya zat A adalah b. bertambahnya jumlah produk konsentrasi produk per satuan waktu, atau , dengan +Ξ”[P] = bertambahnya konsentrasi produk hasil reaksi. Untuk reaksi A β†’ B, laju bertambahnya zat B adalah Bagaimana untuk reaksi yang lebih kompleks, semisal pA + qB β†’ rC. Untuk reaksi demikian, maka Dalam perbandingan tersebut, tanda + atau – tidak perlu dituliskan karena hanya menunjukkan sifat perubahan konsentrasi. Oleh karena harga dt masing-masing sama, maka perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan konsentrasi. Di sisi lain, konsentrasi berbanding lurus dengan mol serta berbanding lurus pula dengan koefisien reaksi, sehingga perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi. Perbandingan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut. rA rB rC = p q r JURNAL PERCOBAAN LAJU REAKSI DAN PEMBAHASAN ALAT DAN BAHAN > ALAT 1. tabung reaksi 6 buah 2. rak tabung reaksi 1 buah 3. stopwatch 1 buah 4. kertas hvs 1 lembar 5. gelas beaker 100ml 2 buah 6. water bath 1 buah 7. thermometer 1 buah 8. pipet tetes 2 buah 9. neracaohaus 1 buah 10. gelas ukur 1 buah 11. alu dan mortar 1 buah 12. spatula 1 buah 13. cawan petri 1 buah 14. penjepit kayu 1 buah 15. spidol 1 buah BAHAN 1. pita magnesium 4 pcs Masing-masing 0,5 cm 2. HCl 0,1M 15 ml 3. HCl 0,5M 1 ml 4. HCl 1M 1ml 5. HCl 2M 1ml 6. HCl 3M 1ml 7. Na2S2O3 15 ml 8. NaCl 0,1M 4 tetes 9. FeCl3 0,1M 4 tetes 10. H2O2 15 ml 11. Marmer Serbuk 1 gram 12. Marmer Bongkahan 1 gram METODE KERJA Percobaan 1 No Langkah kerja Hasil pengamatan 1 Disiapkan 4 buah tabung reaksi masing-masing diberi nomor 1,2,3,4 tidak terjadi reaksi 2 dimasukan potongan pita magnesium kedalam tabung masing-masing 0,5 cm tidak terjadi reaksi 3 – Ditambahkan HCl 0,5M ke tabung 1 sebanyak 20 tetes – Ditambahkan HCl 1M ketabung 1 sebnayak 20 tetes – Ditambahkan HCl 2m ke tabung 2 sebayak 20 tetes tabung 1 pita magnesium larut pada 234s. terdapat banyak gelembung tabung 2 larut pada 104s. terdapat gelembung dan sedikit uap tabung 3 larut pada 28s. gelembung sedikit dan keluar asap tabung 4 larut pada 11s. Percobaan 2 No Langkah kerja Hasil pengamatan 1 tandai kertas hvs menggunakan spidol dengan tanda x tidak terjadi reaksi 2 dituangkan na2s203 0,1M kedalam gelas ukur sebanyak 15 ml tidak terjadi reaksi 3 dituangkan Na2S2O3 0,1M kedalam gelas beaker sebanyak 15 ml tidak terjadi reaksi 4 masukan thermometer kedalam gelas beaker untu mengukur suhu awal Na2S2O3 suhu 29oc 5 dituangkan HCl 0,1M kedalam gelas ukur sebanyak 15 ml tidak terjadi reaksi 6 Dituangkan HCl kedalam gelas beaker berisi Na2S2O3 0,1M yang berada di atas kertas yang telah ditandai Terjadi perubahan warna yaitu berwarna putih susu dan larutan berbau 7 panaskan Na2S2O3 dan HCl masing-masing 15 ml didalam water bath sampai suhu 60,50,40oc Larutan menjadi panas karena suhu meningkat setelah dipanaskan 8 dituangkan HCl dan Na2S2O3 secara bersamaan kedalam gelas beaker diatas kertas yang telah ditandai Larutan menjadi berwarna putih susu sampai tanda X tidak tampak. Pada suhu 60oC= 52s 50oC = 107s 40oC = 122s Percobaan 3 No Langkah kerja Hasil pengamatan 1 Dihaluskan marmer dengan menggunakan alu dan mortar Batu marmer menjadi halus 2 Ditimbang marmer halus sebanyak 1 gram dengan menggunakan neraca ohaus Tidak terjadi reaksi 3 Ditimbang bongkahan marmer sebanyak 1 gram dengan menggunakan neraca ohaus Tidak terjadi reaksi 4 Dituangkan HCl 2M sebanyak 5 ml kedalam gelas beaker Tidak terjadi reaksi 5 Dimasukan serbuk marmer 1 gram kedalam gelas beaker yang berisi HCl Terbentuk gelembung dalam jumlah banyak. Larutan berwarna kuning keruh. Larut pada detik ke 209 6 Dituangkan HCl 2M sebanyak 5ml kedalam gelas beaker Tidak terjadi reaksi 7 Dimasukan bongkahan marmer 1 gram kedalam gelas beaker yang berisi HCl Terbentuk gelembung dalam jumlah sedikit. Bongkahan tidak sepenuhnya larut. Berwarna keruh. Habis bereaksi pada menit ke 26, 12 detik. Percobaan 4 No Langkah kerja Hasil pengamatan 1 Dituangkan H2O2 sebanyak 5ml kedalam gelas ukur Tidak terjadi reaksi 2 Dituangkan H2O2 kedalam 3 tabung reaksi masing-masing 5 ml Tidak terjadi reaksi 3 – Tabung 1 sebagai control – Tabung 2 ditambahkan FeCl3 sebanyak 4 tetes – Tabung 3 ditambahkan NaCl 4 tetes – Tabung 1 tidak terjadi reaksi – Tabung 2 awalnya terbentuk 2 lapisan coklat tua dan bening, keluar asap, mendidih, terbentuk uap di dinding tabung, tabung panas, warna menjadi nyatu yaitu berwarna coklat muda. – Tabung 3 terbentuk gelembung dalam jumlah banyak. ANALISIS DATA A. Faktor konsentrasi terhadap laju reaksi No Reaksi Waktu s Hasil pengamatan 1 Pita Mg + 1ml HCl 0,5M 234 Gelembung banyak 2 Pita Mg + 1ml HCl 1M 104 Gelembung sedang + beruap 3 Pita Mg + 1ml HCl 2M 28 Gelembung sedikit + beruap 4 Pita Mg + 1ml HCl 3M 11 Gelembung sangat sedikit + tabung panas Reaksi Mgs + 2HClaq ————– β–Ί MgCl2aq + H2g B. Faktor suhu pada terhadap reaksi No HCl Na2S2O3 T oC Waktu s Hasil Pengamatan 1 15ml 15ml 29 170 Berwarna putih susu + berbau 2 15ml 15ml 40 122 Berwarna putih susu + berbau 3 15ml 15ml 50 107 Berwarna putih susu + berbau 4 15ml 15ml 60 52 Berwarna putih susu + berbau Na2S2O3aq + HClaq β€”β€”β€”β€”β€” β–Ί SO2g + Ss + 2NaClaq + H2O C. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi No Reaksi Waktu s Hasil Pengamatan 1 5 ml HCl 2M + bubuk marmer 209 Banyak gelembung + reaksi cepat 2 5ml HCl 2M + bongkahan marmer 1572 Sedikit gelembung + reaksi lambat CaCO3s + 2HClaq ————– β–Ί CaCl2s + H2Oaq + CO2g D. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi No Reaksi Hasil Pengamatan 1 5 ml H2O2 Sebagai control 2 5ml H2O2 + 4 tetes NaCl 0,1M Gelembung banyak 3 5ml H2O2 + 4 tetes FeCl3 0,1M Pada mulanya terbentuk 2 lapisan yaitu coklat tua dan bening. Lalu menyatu menjadi coklat muda. Selain itu keluar asap, mendidih, dan tabung reaksi menjadi panas. 2 H2O2aq – FeCl3 -, 2H2O 0 + O2g 2 H2O2aq _ NaCl – 2H2Ol + 02g PEMBAHASAN Pada praktukum kali ini telah dilakukan percobaan yaitu mengenai laju reaksi. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi laju reaksi diantaranya adalah konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis. Pada percobaan pertama dilakukan pengamatan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi yaitu dilakukan dengan cara mereaksikan pita magnesium Mg dengan HCl yang konsentrasinya berbeda-beda. pada tabung 1 terdapat hcl 0,5M, pada tabung 2 terdapat HCl 1M, pada tabung 3 terdapat HCl 2M, dan pada tabung 4 terdapat HCl 3M. pada tabung 1 laju reaksi bejalan sangat lambat yaitu 234s, pada tabung kedua laju reaksi berjalan agak cepat yaitu 104s, pada tabung 3 laju reaksi berjalan cepat yaitu 28s, dan pada tabung 4 laju reaksi berjalan cepat yaitu 11s. sudah terbukti bahwa semakin ditingkatkan konsentrasi hcl, maka laju reaksi semakin berjalan dengan cepat. hal ini membuktikan bahwa konsentrasi mempengaruhi laju reaksi. jika konsentrasi suatu zat semakin besar maka laju reaksinya semakin cepat dan begitupun sebaliknya semakin kecil konsentrasi suatu zat maka laju reaksi akan berjalan lambat. suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan lebih pekat dan mengandung partikel yang lebih rapat sehingga akan lebih sering bertumbukan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa hasil pengamatan kami sesuai dengan teori dari laju reaksi yaitu semakin besar konsentrasi suatu larutan makan semakin cepat laju reaksi yang terjadi. Pada percobaan kedua dilakukan percobaan pengaruh suhu terhadap laju reaksi. pencampuran hcl dengan Na2S2O3 yang berbeda-beda yaitu pada suhu ruangan 29oC dan suhu setelah dipanaskan yaitu pada suhu 40, 50, 60 oC. pada saat Na2S2O3 pada suhu 29 oC diperlukan waktu yag cukup lama sampai warna larutan berwarna putih susu yaitu 170s. ketika suhu dinaikan menjadi 40 oC waktu yag diperlukan lebih singkat yaitu 122s. kemudian suhu dinaikan lagi menjadi 50 oC waktu yang diperlukanpun lebih singkat lagi yaitu 107s. dan terakhir kita menaikan suhu menjadi 60 oC waktu yag diperlukan sangat singkat yaitu 52s. hal ini terjadi karena suhu ikut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi apabila suhu yag berlangsung pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi lebih sering terjadi, hal itu menyebabka laju reaksi semakin cepat. sebaliknya apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tidak aktif, sehingga laju reaksi semakin lambat. hal ini sesuai dengan teori laju reaksi yaitu semakin tinggi suhu, maka semakin cepat laju reaksi yang terjadi. Pada percobaan ketiga dilakukan percobaan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi. berdasarkan percobaan, batu marmer yang telah dihaluskan sebanyak 1 gram yang direaksikan dengan 5ml HCl 2M bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan bongkahan marmer sebanyak 1 gram yang direaksikan dengan 5ml HCl 2M. berdasarkan teori, bubuk zat padat biasanya menghasilkan reaksi yag lebih cepat dibandingkan dengan sebuah bongkahan zat padat dengan massa yang sama, karena bubuk zat padat memiliki luas permukaan yag lebih besar. suatu zat akan bereaksi hanya jika zat tersebut bercampur dan terjadi tumbukan. tumbuka tersebut terjadi antara tumbukan luas permukaan bidang sentuh dari masing-masing molekul. semakin kecil ukuran partikel zat maka semakin luas permukaan suatu zat. jadi, semakin kecil ukuran partikel zat, maka reaksipun akan berlangsung cepat. hal ini sesuai dengan konsep laju rreaksi yaitu semakin besar luas permukaan, maka laju reaksi semakin cepat. Pada percobaan terakhir yaitu pengamatan katalis dalam laju reaksi. kalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan dalam reaksi itu sendiri. suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. dalam percobaan kami menggunakan dua katalis yag berbeda, yaitu nac dan FeCl3. digunakan tiga tabung reaksi, tabung pertama berisi 5ml H2O2 dijadikan sebagai kontrol yang tidak diperlakukan apa-apa. pada tabung kedua yaitu 5ml H2O2 dan ditambahkan 4 tetes naclkemudian terbentuk gelembung dalam jumlah banyak dan tidak mengalami perubahan warna. pada tabung ketiga yang berisi 5ml H2O2 yang kemusian ditambhakan 4 tetes FeCl3 reaksi terjadi secara perlahan-lahan, pada awalnya terbentuk dua lapisan yaitu berwarna coklat tua dan bening kemudian keluar asap da menguap, larutan mendidih dan permukaan tabung reaksi terasa panas, warna larutanpun mulai tercampur dan terbentuk satu warna yaitu coklat muda. dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa katalis yang cocok denga H2O2 adalah FeCl3. hal ini dapat terjadi karena sifat katalis seperti enzim, yaitu hanya bekerja pada senyawa tertentu. hasil pengamatan kami sesuai dengan konsep laju reaksi, yaitu katalis dapat mempengaruhi laju reaksi. Persamaan Laju Reaksi Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan dengan rumus Keterangan v = laju reaksi k = konstanta laju reaksi nilainya tergantung pada jenis reaktan, suhu dan katalis x = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan A y = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan B x + y = orde atau tingkat reaksi total / keseluruhan Harga k akan berubah jika suhu berubah. Kenaikan suhu dan penggunaan katalis umumnya akan memperbesar harga k. Orde Reaksi β€œ Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi. ” Orde reaksi nol. Reaksi dikatakan ber’orde nol terhadap salah satu reaktan, jika perubahan konsentrasi reaktan tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Artinya, asalkan terdapat dalam jumlah tertentu; perubahan konsentrasi reaktan itu tidak mempengaruhi laju reaksi. Besarnya laju reaksi hanya dipengaruhi oleh besarnya konstanta laju reaksi k . Orde reaksi satu. Suatu reaksi dikatakan ber’orde satu terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan itu. Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan maka laju reaksinya akan menjadi 31 atau 3 kali lebih besar. Orde reaksi dua. Suatu reaksi dikatakan ber’orde dua terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi reaktan itu. Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan, maka laju reaksi akan menjadi 32 atau 9 kali lebih besar. Teori Tumbukan Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain jika partikel-partikelnya saling bertumbukan. Tumbukan yang terjadi akan menghasilkan energi untuk memulai terjadinya reaksi. Terjadinya tumbukan tersebut disebabkan karena partikel-partikel zat selalu bergerak dengan arah yang tidak teratur. Tumbukan antar partikel yang bereaksi tidak selalu menghasilkan reaksi. Hanya tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup serta arah tumbukan yang tepat, yang dapat menghasilkan reaksi. Tumbukan seperti ini disebut tumbukan yang efektif. Jadi, laju reaksi tergantung pada 3 hal Frekuensi tumbukan Energi partikel reaktan Arah tumbukan Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan, sehingga menghasilkan tumbukan yang efektif disebut energi pengaktifan atau energi aktivasi Ea . Semua reaksi, baik eksoterm maupun endoterm memerlukan Ea. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah berarti memiliki Ea yang rendah. Sebaliknya, reaksi yang dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, berarti memiliki Ea yang tinggi. Ea ditafsirkan sebagai energi penghalang barrier antara reaktan dengan produk. Reaktan harus didorong agar dapat melewati energi penghalang tersebut sehingga dapat berubah menjadi produk. Contoh Soal Laju Reaksi Pada reaksi pembentukan gas SO3 menurut reaksi 2SO2g + O2g β†’ 2SO3g, sehingga diperoleh data sebagai berikut. Tentukanlah a. Laju bertambahnya SO3 b. Laju berkurangnya SO2 c. Laju berkurangnya O2 Penyelesaian Diketahui Persamaan reaksi 2SO2g + O2g β†’ 2SO3g Data konsentrasi pada tabel. Ditanyakan a. r SO3. b. r SO2. c. r O2. Jawaban a. Ξ”[SO3] = [SO3]3 – [SO3]2 = 0,50 – 0,25 = 0,25 M Ξ”t = t3 – t2 = 40 – 20 = 20 s Jadi, laju bertambahnya SO3 sebesar 1,25 x 10–2 M/s. b. Karena koefisien SO2 = koefisien SO3, maka r SO2 = – r SO3 = – 0,0125 M/s Jadi, laju berkurangnya SO2 sebesar –1,25 x 10–2 M/s c. r O2 = – Β½ x r SO3 = – Β½ x 0,0125 = – 0,00625 M/s Jadi, laju berkurangnya O2 sebesar – 6,25 x 10–3 M/s Itulah ulasan tentang Laju Reaksi Pengertian, Faktor Yang Mempengaruhi, Dan Rumus Beserta Contoh Soalnya Lengkap Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih. Baca juga refrensi artikel terkait lainnya disini Larutan Elektrolit Pengertian, Ciri, Dan Jenis Beserta Contohnya Secara Lengkap Larutan Buffer Pengertian, Fungsi, Dan Jenis Beserta Contohnya Secara Lengkap Larutan Garam Pengertian, Ciri, Dan Sifat Beserta Contohnya Secara Lengkap Larutan Basa Pengertian, Ciri, Dan Sifat Beserta Contohnya Secara Lengkap Larutan Asam Pengertian, Ciri, Dan Sifat Beserta Contohnya Secara Lengkap Pengertian, Ciri, Dan Sifat Asam, Basa, Dan Garam Beserta Contohnya Lengkap. video bokeh Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari CaraMencari Entalpi dalam Reaksi Kimia. Dalam semua reaksi kimia, panas dapat diterima dari lingkungan atau dilepaskan ke lingkungan. Pertukaran panas antara reaksi kimia dan lingkungannya dikenal sebagai entalpi reaksi, atau H. Akan tetapi, H tidak bisa diukur secara langsung β€” tetapi, ilmuwan menggunakan perubahan suhu dari reaksi dari
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai reaksi-reaksi kimia. Perubahan kalor yang terjadi pada suatu reaksi kimia dinyatakan dalam perubahan entalpi H. Ditinjau dari perubahan entalpi, reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Apa itu eksoterm dan endoterm? Lihat disini Penjelasan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm ! Baca juga kenali perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengan mudah Yuk kita bahas! Istilah eksoterm berasal dari bahasa Yunani, eksos luar dan term panas atau kalor, artinya terdapat kalor yang keluar dari sistem ke lingkungan. Apa yang dimaksud sistem dan lingkungan?Dalam reaksi kimia, yang termasuk sistem adalah reaktan pereaksi dan produk hasil reaksi. Contohnya pada reaksi pembentukan NaCl. HClaq + NaOHaq β†’ NaClaq + H2Ol Dari reaksi di atas, reaktannya adalah larutan HCl dan NaOH, sedangkan produknya adalah larutan NaCl dan H2O. Ingat reaktan ada di sebelah kiri tanda panah, sedangkan di sebelah kanan adalah produk. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar sistem yang kita amati. Pada contoh di atas yang termasuk lingkungan adalah bagian selain reaktan dan produk, misalnya udara di sekitarnya. Nah, reaksi eksoterm merupakan reaksi pembebasan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga suhu lingkungan bertambah mengalami kenaikan, T2 > T1. Pada reaksi eksoterm, sistem yang melepaskan kalor akan mengalami penurunan energi, sehingga energi sebelum reaksi Hr akan lebih besar daripada energi setelah reaksi Hp. Diagram reaksi eksoterm digambarkan sebagai berikut. Dengan demikian, besar perubahan entalpi H akan bernilai negatif, karena Hp – Hr akan menghasilkan nilai negatif H 0. Persamaan termokimianya dapat ditulis sebagai berikut. Reaktan β†’ Produk H = + kJ Secara umum yang termasuk reaksi endoterm adalah reaksi penguraian senyawa dan pemutusan ikatan. Contoh lainnya seperti Proses pencairan dari padat menjadi cair.b. Proses penyubliman dari padat menjadi gas.c. Proses penguapan dari cair menjadi gas.d. Reaksi pelarutan urea dalam Reaksi fotosintesis. Jadi, proses perubahan wujud zat itu termasuk dalam termokimia, ada yang melepas dan menyerap kalor. Tanda panah berwarna biru menunjukkan bahwa proses perubahan wujud zat melepaskan kalor dan tergolong dalam reaksi eksoterm. Sebaliknya tanda panah berwarna merah menunjukkan proses perubahan wujud zat menyerap kalor dan tergolong dalam reaksi endoterm. Agar lebih memahami, berikut contoh soal terkait reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Contoh Soal 1. Beberapa persamaan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Pasangan persamaan reaksi endoterm terjadi pada nomor … A. 1 dan 2B. 2 dan 3C. 2 dan 4D. 3 dan 4E. 4 dan 5 Jawaban A Pembahasan Nomor 1 reaksi penguraian senyawa CaCO3, Nomor 2 reaksi fotosintesis, Nomor 3 reaksi pembakaran, Nomor 4 reaksi netralisasi asam H2SO4 dan basa NaOH, Nomor 5 reaksi pembentukan CaOH2. Dari reaksi-reaksi di atas, yang termasuk dalam reaksi endoterm adalah nomor 1 dan 2. 2. Manakah proses yang bersifat endotermA. Pembakaran bensin di dalam mesin mobilB. Proses sublimasi CO2s β†’ CO2gC. Pembekuan air H2Ol β†’ H2OsD. Pengembunan air menjadi hujan di awan H2Og β†’ H2OlE. Penggunaan molekul glukosa dalam tubuh manusia untuk memperoleh energi Jawaban B Pembahasan Proses sublimasi merupakan salah satu contoh reaksi endoterm yakni menyerap kalor. Nah gimana? Makin paham kan? Sekian ya pembahasan mengenai PENJELASAN REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM BESERTA CONTOH SOAL. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian, terimakasih.

Jadi reaksi tersebut termasuk reaksi . Reaksi antara Ba(OH) 2. dengan NH. 4. Cl. Siswa dengan teliti dapat mengidentifikasi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan diagram tingkat energi. Siswa dengan cermat dapat menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess.

Kompetensi Dasar Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm. Indikator Menjelaskan hukum/azas kekekalan energi Membedakan sistem dan lingkungan Membedakan reaksi yang melepaskan kalor eksoterm dengan reaksi yang menerima kalor endoterm melalui percobaan Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi. Soal dan Pembahasan Soal 1 Dilaboratorium larutan HCl direkasikan dengan larutan KOH dalam sebuah tabung reaksi. Sistem dalam percobaan tersebut yaitu . . . . . A. Larutan HCl dan larutan KOH B. Laboratorium dan larutan HCl C. Tabung reaksi dan larutan HCl D. Tabung reaksi dan larutan KOH E. Laboratorium dan larutan KOH Pembahasan Sistem = bagian tertentu dari alam yang mendapat pusat perhatian Lingkungan = Segala seuatu yang berada diluar sistem Pada reaksi antara HCl dan KOH dalam tabung reaksi, yang ingin kita lihat atau perhatikan adalah apa yang akan terjadi jika kedua zat tersebut direkasikan. Berarti HCl dan KOH adalah sistem sementara tabung reaksi dan laboratorium tempat berlangsungnya reaksi adalah lingkungan. Note Dalam kimia, yang menjadi sistem umumnya selalu zat yang akan bereaksi. Jawaban A Soal 2 Suatu rekasi kimia digambarkan dengan diagram reaksi berikut. Reaksi kimia yang terjadi merupakan reaksi . . . . . A. eksoterm, karena = - B. eksoterm, karena = + C. eksoterm, karena = 0 D. endoterm, karena = - E. endoterm, karena = + Pembahasan Pada gambar saya beri nomor agar lebih mudh menjelaskannnya 1. keadaan awal rekasi reaktan entalpi reaktan 2. energi aktivasi yaitu energi minimum yang dibutuhkan oleh dua zat yang dapat bereaksi. 3. keadaan akhir reaksi produk entalpi produk Dari gambar terlihat bahwa entalpi rekatan entalpi produk sehingga H = Hp - Hr ==> H = + endoterm Jawaban E Soal 3 Salah satu ciri rekasi eksoterm adalah . . . . . A. terjadi penurunan suhu B. perubahan entalpi positif C. reaksi memerlukan kalor D. berlangsung tidak spontan E. Terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan Pembahasan Ciri - ciri rekasi eksoterm Adanya peningkatan suhu Entalpi produk lebih kecil dibandingkan dengan entalpi rekatan sehingga harga H = - Reaksi berlangsung spontan karena tidak menyerap energi, melainkan melepaskan energi/ kalor dari sistem ke lingkungan Jawaban E Soal 4 Pernyataan yang benar tentang persamaan termokimia CaCO3s ==> CaOs + CO2g H = + 435 kJ adalah . . . . A. kalor pembentukan CO2 sebesar - 435 kJ B. kalor pembakaran 2 mol CaO sebesar - 870 kJ C. Pada pemebentukan CaCO3 diperlukan kalor sebesar 435 kJ D. dalam penguraian 1 mol CaCO3, 435 kJ kalor mengalir dari lingkungan ke sistem . E. dalam pembentukan 1 mol CaO, 435 kJ kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. Pembahasan Reaksi CaCO3s ==> CaOs + CO2g H = + 435 kJ Dari reaksi diatas dapat diambil beberapa kesimpulan Reaksi diatas tergolong kedalam rekasi penguraian karena menguraikan senyawa kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana CaO dan CO2 Jumlah CaCO3 yang diuraikan adalah 1 mol lihat koefisien reaksi, jika 1 berarti satu mol, 2 berati dua mol dan seterusnya Dari data perubahan entalpi yang bernilai +, dapat diketahui bahwa reaksi tergolong endoterm dimana untuk menguraikan 1 mol CaCO3 dibutuhkan jalor sebesar 435 kJ karena energi mengalir dari lingkungan ke sistem = reaksi membutuhkan kalor Jawaban D Soal 5 Perhatikan gambar berikut! Terjadinya rekasi endoterm ditunjukkan oleh gambar nomor . . . . . A. 1 dan 2 B. 1 dan 4 C. 3 dan 4 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 Pembahasan Ciri - ciri rekasi endoterm Terjadinya penurunan suhu umumnya Entapi produk lebih besar dibandingkan dengan entalpi reaktan sehingga harga H = + Reaksi berlangsung tidak spontan karena sistem menyerap energi dari lingkungan , baru kemudian reaksi dapat berlangsung, dengan kata lain reaksinya membutuhkan kalor Pada soal diatas, disinggung ciri cir reaksi endoterm jika dilihat dari perubahan suhu, dimana umumnya reaksi endoterm menunjukkan perubahan suhu. Jadi gambar yang termasuk reaksi endoterm adalah 1 dan 2. Soal 6 Perhatikan persamaan reaksi kimia berikut !Ks + Mns + 2O2g ==> KMnO4s Hf0 = -827 kJ/mol Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, grafik yag menunjukkan proses reaksinya adalah . . . . . Pembahasan Reaksi Ks + Mns + 2O2g ==> KMnO4s Hf0 = -827 kJ/mol Untuk membuat grafik kita tentukan terlebih dahulu Reaktan = Ks + Mns + 2O2g Produk = KMnO4s Arah panah reaksi dari reaktan ke produk jadi option B, C dan D adalah salah, karena arah panah reaksi tidak sesuai dengan persamaan reaksi yang diberikan H reaksi = Negatif - artinya entalpi produk lebih kecil dibandingkan dengan entalpi reaktan > Grafik yang sesuai dengan ciri ciri diatas adalah yang A. Jawaban A Soal 7 Diagram entalpi pembakaran glukosa sebagai berikut Pernyataan yang benar mengenai jenis reaksi tersebut adalah . . . . A. Reaksi eksoterm karena terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem B. Reaksi eksoterm karena terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan C. Reaksi endoterm karena terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan D. Reaksi endoterm karena terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem E. reaksi eksoterm karena tidak terjaddi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan. Pembahasan Dari diagram pada soal bisa kita dapatkan kesimpulan. 1. Arah panah reaksi dari C6H12O6 ke CO2 + H2O , berarti reaktan = C6H12O6, dan produk = CO2 dan H2O. 2. entalpi reaktan lebih besar dibandingkan dengan entalpi produk > sehingga H reaksi = Hp - Hr = - Dari ciri ciri diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa reaksi tergolong eksoterm dimana kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. Soal 8 Reaksi pembakaran gas hidrogen ditunjukkan dengan persamaan termokimia sebagai + 1/2O2g ==> H2Og H = -287,3 kJ Apabila reaksi mebutuhkan 20 gram oksigen, kalor yang dihasilkan sebanyak . . . . kJ. A. - 718,25 B. - 287,30 C. - 143,65 D. + 287,30 E. + 718,25 Pembahasan Reaksi pembakaran gas hidrogen H2g + 1/2O2g ==> H2Og H = -287,3 kJ Agar lebih mudah koefisien 1/2 pada kita hilangkan dengan cara mengali koefisien semua zat yang ada pada persamaan reaksi diatas termasuk harga nya dengan 2, hasilnya 2H2g + O2g ==> 2H2Og H = - 574,6 kJ Dari reaksi kita bisa lihat bahwa untuk mebakar 2 mol dilepaskan kalor sebesar 574,6 kJ. Jika pada saat reaksi oksigen yang dibutuhkan adalah 20 gram, maka n O2 = gr/ Mr = 20 / 32 = 0,625 mol n H2 yang bereaksi = 2 x n = 2 x 0,625 = 1,25 mol Pada pembakaran 1,25 mol dilepaskan kalor H = 1,25 mol . - 574 = - 718,25 kJ Jawaban A Soal 9 Perhatikan gambar berikut ! Peristiwa yang merpuakan reaksi endoterm adalah . . . . . A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 E. 3 dan 5 Pembahasan Reaksi endoterm adalah reaksi yang umumnya melihatkan terjadinya penurunan suhu. Dari gambar jelas yang mengalami penurunan sushu adalah gambar nomor 3 dan 4 Jawaban D Soal 10 Persamaan temrokimia reaksi pembentukan gas hidrogen bromida ditunjukkan dengan reaksi + Br2g ==> 2HBrg H = - y kJ Beberapa pernyataan tentang reaksi tesebut dalah sebagai berikut. 1. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm 2. Kalor dilepaskan ketika molekul HBr terbentuk 3. Pada pembentukan 2 mol gas HBr dilepaskan kalor sebesar y kJ 4. Diperlukan kalor untuk memutus ikatan hidrogen dan brom Pembahasan Persamaan termokimia H2g + Br2g ==> 2HBrg H = - y kJ Dari reaksi didapatkan kesimpulan Reaksi tergolong eksoterm karena H reaksi bertanda negatif Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan adanya pelepasan kalor saat terjadinya reaksi Jumlah HBr yang dibentuk adalah 2 mol dengan melepas kalor sebesar y kJ Jika reaksinya dibalik, maka ini adalah reaksi penguaraian molekul HBr yang tergolong reaksi endoterm. reaksinya 2HBr ==> H2 + Br2 H = +y kJ/mol Dimana untuk menguraikan 2 mol HBr memutus ikatan H dan Br pada molekul HBr dibutuhkan kalor H = + sebesar y kJ/mol Jawaban E Dengan pembahasan diatas, kalian pasti sudah mengerti apa yang dimaksud dengan sistem, lingkungan, reaksi eksoterm, reaksi endoterm, persamaan termokimia, membuat grafik diagram tingkat energi reaksi dan perubahan entalpi. Orang yang belajar adalah orang mampu mengaplikasikan ilmunya untuk menjawab soal soal lain berkaitan dengan konsep yang ia pelajari. Berikut saya berikan 5 buah soal essay sebagai tambahan untuk kalian bisa belajar dan lebih paham tentang materi ini Soal 1 Diketahui persamaan termokimia berikut ini CaC2s + 2H2Ol ==> CaOH2s + C2H2g H = + Apabila reaksi tersebu berada dalam gelas beaker 500 mL, sebutkan a. Sistemnya b. Lingkungannnya c. Diagram tingkat energinya d. Perpindahan kalornya Soal 2 Jelaskan yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan endoterm disertai 2 buah contoh masing masingnya! Soal 3 Tentukan reaksi reaksi berikut termasuk reaksi eksoterm atau endoterm!A. 2Cs + H2g ==> C2H2 H = -225 kJB. N2O4g ==> 2NO2g H = -58 kJC. HClaq + NaOHaq ==> NaClaq + H2Ol H = + 56 kJD. Ss + O2g ==> SO2g H = + 306 kJE. N2g + 2H2g ==> 2NH3g H = + 92 kJ Soal 4 Perhatikan diagram tingkat energi berikut! Berdasarkan diagram tingkat energi tersebut tentukan jenis reaksinya! Soal 5 Sebanyak 1 mol padatan perak bereaksi dengan 1/2 mol gas klorin membentuk 1 mol perak klorida. Pada reaksi ini terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 127 kJ. a. Tentukanlah jenis reaksi pada reaksi tersebut b. Tuliskanlah persamaan termokimianya! Terimakasih sudah membaca dan berkomentar apada postingan ini. Jangan lupa dishare ya.....dan baca juga turorial menjawab soal materi lainnya di blog ini.....

ReaksiRedoks adalah singkatan dari dua jenis reaksi kimia yaitu reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pada awalnya, reaksi redoks dipandang sebagai hasil dari perpindahan atom oksigen dan hidrogen. Konsep redoks tersebut disebut sebagai teori klasik yang mengatakan bahwa oksidasi adalah proses penangkapan oksigen dan kehilangan hidrogen.
Reaksi eksoterm dan endoterm memerlukan energi aktivasi. Energi aktivasi atau energi pengaktifan Ea adalah energi kinetik minimum yang harus dimiliki oleh molekul – molekul pereaksi agar menghasilkan reaksi ketika saling bertumbukan. Penambahan katalis akan menurunkan Ea, baik reaksi maju menuju produk maupun reaksi balik menuju pereaksi. Jika suhu dinaikkan maka energi aktivasinya akan tetap. Keterangan Dengan demikian, pada diagram dapat disimpulkan bahwa reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm, karena pengaruh katalisator. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
Perbesar persamaan endoterm (silmi) Reaksi tersebut adalah reaksi pembentukan air dari karbon dioksida. Reaksi tersebut memiliki entalpi positif yang berarti reaksi tersebut menyerap panas dan juga mengalami penurunan suhu. Es batu yang meleleh, penguapan air, proses fotosintesis, bahkan menggoreng makanan dalam wajan juga termasuk reaksi ο»ΏKimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 11 SMATermokimiaEnergi dan KalorPerhatikan diagram tingkat energi tersebut termasuk ke dalam reaksi ....A. endoterm, karena H pereaksi =H hasil reaksi, energi berpindah ke sistem dan delta H>0 B. endoterm, karena H pereaksi >H hasil reaksi, energi berpindah ke sistem dan delta H0 D. eksoterm, karena H pereaksi >H hasil reaksi, energi berpindah ke sistem dan delta HC3H8g+5O...0230Yang disebut kalor pembentukan adalah kalor reaksi dari ...

Berdasarkandiagram tersebut, maka: Reaksi reduksi terdapat pada nomor Reaksi oksidasi terdapat pada nomor SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; Perhatikan diagram reaksi di bawah! Berdasark Perhatikan diagram reaksi di bawah! Berdasarkan diagram tersebut, maka: Reaksi reduksi terdapat pada nomor Reaksi oksidasi

Reaksi kimia bisa terjadi di mana saja bahkan di sekeliling kita dan kapan saja. Tidak hanya di laboratorium saja, sebuah materi yang berinteraksi dalam membentuk produk baru disebut reaksi kimia. seperti saat sedang memasak atau membersihkan halaman rumah juga termasuk aktivitas yang bisa menimbulkan reaksi kimia. Tubuh manusia pun juga mengalami perubahan kimia, contohnya seperti saat berolahraga atau bahkan bernafas. Untuk mengetahui reaksi kimia lebih lanjut, simak tulisan berikut. Pengertian Reaksi KimiaCiri-Ciri Reaksi Kimia1. Perubahan Warna2. Perubahan Suhu3. Formasi Presipitasi4. Menghasilkan Gas5. Emisi CahayaFaktor-Faktor Reaksi Kimia1. Konsentrasi Reaktan2. Tekanan3. Suhu4. Katalis5. Sifat Reaktan6. Orientasi Spesies yang Bereaksi7. Luas Permukaan8. Intensitas Cahaya9. Sifat PelarutJenis Reaksi Kimia 1. Reaksi Pembakaran2. Reaksi Kombinasi3. Reaksi Dekomposisi4. Reaksi Perpindahan5. Reaksi Perpindahan Ganda6. Reaksi PresipitasiContoh Reaksi Kimia1. Reaksi Kimia Fotosintesis2. Reaksi Kimia Pembakaran3. Pencernaan Makanan4. Reaksi Sabun dan Deterjen5. MemasakKesimpulanReaksi kimia apa saja?Reaksi kimia terjadi karena apa?Bagaimana ciri ciri terjadinya suatu reaksi kimia?Rekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu KimiaMateri Terkait Reaksi kimia adalah bagian integral dari teknologi, budaya dan kehidupan manusia. Melebur besi, membuat gelas, menyeduh teh serta membuat keju adalah beberapa contoh kegiatan yang menggabungkan reaksi kimia yang telah digunakan selama ribuan tahun. Reaksi kimia sangat banyak di bumi, atmosfer dan lautan. Reaksi kimia atau perubahan kimia ada di sekitar kita, dari metabolisme makanan dalam tubuh hingga bagaimana cahaya matahari bisa diserap oleh tubuh manusia. Ada dua jenis perubahan yaitu perubahan kimia dan perubahan fisik. Contohnya adalah lilin yang menyala. Seiring berjalannya waktu, lilin yang utuh akan berubah menjadi parafin. Pembakaran dari sebuah lilin merupakan reaksi kimia atau perubahan kimiawi sedangkan perubahan lilin menjadi sebuah parafin disebut dengan perubahan fisik. Reaksi kimia harus dibedakan dari perubahan fisik. perubahan fisik meliputi perubahan keadaan seperti es batu mencair menjadi air, air menguap menjadi uap. Jika terjadi perubahan fisik, maka sifat fisik dari suatu zat akan berubah tetapi identitas kimianya akan tetap sama. Tidak peduli bagaimana keadaan fisiknya, air H2O adalah senyawa yang sama. Namun, jika air sebagai es, cairan atau uap bertemu dengan natrium Na maka akan berubah menjadi NaOH. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan kimia. Reaksi kimia adalah suatu proses di mana satu atau lebih zat, diubah menjadi satu atau zat yang berbeda dan menghasilkan produk yang baru. Zat adalah unsur atau senyawa kimia. Reaksi kimia mengatur ulang atom reaktan untuk membuat zat yang berbeda. Reaksi kimia umumnya terjadi dengan perubahan fisik, produksi panas, perubahan warna dll. Laju dari perubahan reaksi bergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tekanan dan suhu. Karena banyak sekali reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita, nomenklatur penamaan dalam bidang ilmu dikembangkan untuk menyederhanakan cara manusia untuk mengekspresikan reaksi kimia dalam bentuk persamaan kimia. Persamaan kimia adalah pernyataan matematis yang melambangkan pembentukan produk dari reaktan sekaligus menyatakan kondisi tertentu yang menjadi alasan terjadinya reaksi. Reaktan berada di sisi kiri, sedangkan produk yang terbentuk berada di sisi kanan dan dihubungkan oleh anak panah. Kamu bisa lihat contohnya di bawah ini, A + B β†’ C + D Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa A dan B adalah sebuah reaktan yang bereaksi dan membentuk produk C dan D. Dalam persamaan kimia yang sebenarnya, reaktan dilambangkan dengan rumus kimianya. Berdasarkan kekekalan massa, persamaan kimia harus seimbang, yaitu jumlah atom di kedua sisi harus sama. Kamu bisa lihat contohnya di bawah ini. CH4 + 2O2 β†’ CO2 + 2H2O Dari persamaan kimia di atas dapat dilihat bahwa jumlah atom di sisi sebelah kiri memiliki jumlah yang sama dengan jumlah atom di sebelah kanan. Dalam memahami reaksi kimia, Grameds dapat membaca buku SMA Kelas 10 – Kimia – Memahami Kimia oleh Irvan Permana yang dapat membantu kamu lebih memahami hal dasar mengenai kimia. Ciri-Ciri Reaksi Kimia Seperti yang sudah diketahui, reaksi kimia terjadi jika satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Ini berarti komposisi kimia suatu zat sudah berubah. Perlu untuk diingat bahwa materi tidak diciptakan atau bisa dihancurkan dalam reaksi kimia. Namun, suatu zat hanya dapat diatur ulang untuk membentuk zat lain yang baru. Zat baru ini bisa dalam bentuk materi apapun. Berikut adalah tanda atau ciri-ciri dari perubahan kimia. 1. Perubahan Warna Kamu mungkin pernah menyadari suatu barang yang berubah warnanya. Misalnya, sepeda yang kamu letakkan di luar rumah akan berubah warna jika sering terkena air hujan dan panas matahari. Sepeda yang tadinya memiliki warna yang mengkilap akan berubah menjadi pudar. Terlebih lagi sepedamu akan memiliki karat. karat yang terbentuk pada sepeda merupakan hasil reaksi dari besi logam dengan oksigen dan air di udara. Ini membentuk senyawa baru yang disebut oksida besi. Perubahan warna sepeda menjadi karat menunjukan bahwa telah terjadi perubahan kimia. 2. Perubahan Suhu Ciri kedua dari reaksi kimia adalah adanya perubahan suhu. Ketika energi diserap atau dilepaskan, hal ini menandakan adanya perubahan kimia. Kembang api adalah salah satu contoh perubahan kimia yang menghasilkan perubahan suhu dan memancarkan cahaya. Kembang api mengandung bahan bakar dan zat pengoksidasi. Saat pengoksidasi memecah bahan bakar, ia melepaskan sejumlah besar energi dan sebagian energi ini dilepaskan sebagai panas. 3. Formasi Presipitasi Ketika kamu mencampur dua garam, mungkin saja akan membentuk zat padat dan mengendap dari larutan. Selain itu, jika kamu mencampur dua cairan dan kemudian melihat zat padat di gelas kimia mu, maka telah terbukti bahwa adanya perubahan kimia. Reaksi Presipitasi sangat penting untuk memastikan bahwa air bisa dikonsumsi oleh manusia secara aman. Fasilitas pemurnian air memanfaatkan fakta bahwa mereka dapat menambahkan bahan kimia ke air yang akan bereaksi dengan pengotor dalam air dan mengendap. Kemudian air yang sudah murni dapat disaring dari padatan yang mengandung kotoran. 4. Menghasilkan Gas Produksi gas merupakan tanda yang jelas jika terjadi perubahan kimia. Salah satu contohnya adalah ketika kamu memanggang kue. Saat kamu menggigit kue dan melihat lubang-lubang kecil di kue, ini menandakan zat yang mengembang seperti soda kue atau baking powder bereaksi dengan komponen asam kue untuk menciptakan karbon dioksida. Gas inilah yang membantu kue mengembang ketika di oven. Namun hal ini berbeda ketika kamu memasak air. Kamu mungkin saja melihat gelembung-gelembung ketika air sudah mendidih, namun perlu diingat bahwa struktur kimianya belum berubah dan belum terbentuk senyawa baru. 5. Emisi Cahaya Ada banyak reaksi yang menghasilkan cahaya salah satu contoh yang sering kamu saksikan ketika membengkokan lightstick’. Ketika lightstick dibengkokkan akan memulai reaksi antara hidrogen peroksida dan ester fenil oksalat yang menghasilkan emisi cahaya. Mempelajari kimia dan juga reaksi kimia bukanlah yang mudah, melalui buku Why? Chemistry – Kimia oleh YeaRimDang, pembelajaran yang ada akan dikemas dalam bentuk materi sehingga lebih menarik untuk dibaca. Faktor-Faktor Reaksi Kimia Reaksi kimia bukan terjadi begitu saja, tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan reaksi kimia itu terjadi. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia, yaitu 1. Konsentrasi Reaktan Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan. secara teori, laju reaksi harus meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi karena laju tersebut berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan. Laju reaksi akan menurun seiring waktu karena konsentrasi reaktan menurun. 2. Tekanan tekanan adalah cara lain untuk mengekspresikan konsentrasi gas. Jumlah tumbukan akan meningkat seiring meningkatnya tekanan gas. Oleh karena itu laju reaksi yang melibatkan reaktan gas juga meningkat seiring meningkatnya tekanan. Namun hal ini tidak berpengaruh pada reaksi yang melibatkan reaktan dalam benda padat atau cair. 3. Suhu Energi kinetik akan meningkat dengan kenaikan suhu. Maka dari itu, jumlah molekul dengan energi lebih besar dari energi ambang juga meningkat. Akibatnya, jumlah tumbukan efektif antara molekul reaktan juga akan meningkat. Namun laju reaksi akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu tidak selamanya benar. Reaksi tertentu seperti reaksi biologis yang dikatalisis oleh enzim dapat diperlambat dengan peningkatan suhu karena enzim dapat kehilangan aktivitasnya. 4. Katalis Katalis adalah sebuah zat yang mengubah laju reaksi tanpa dikonsumsi atau tanpa mengalami perubahan kimia selama bereaksi. Katalis meningkatkan laju reaksi dengan menyediakan jalur baru dengan energi aktivasi yang lebih rendah ketika bereaksi. Dalam kasus reaksi yang dapat dibalik, katalis menurunkan energi aktivasi dari reaksi maju dan mundur pada tingkat yang sama dan membantu dalam mencapai keseimbangan yang tepat. Beberapa zat dapat menurunkan laju reaksi. Ini umumnya disebut sebagai katalis atau inhibitor negatif. Mereka mengganggu reaksi dengan membentuk kompleks yang relatif stabil dan membutuhkan lebih banyak energi. Dengan demikian kecepatan laju reaksi jadi berkurang. 5. Sifat Reaktan Laju reaksi bergantung pada sifat ikatan dalam sebuah reaktan. Biasanya senyawa ionik bereaksi lebih cepat daripada senyawa kovalen. reaksi antara senyawa ionik dalam air terjadi sangat cepat karena hanya melibatkan pertukaran ion yang telah dipisahkan dalam larutan air. Misalnya AgCl diendapkan setelah larutan AgNO3 ditambahkan ke larutan NaCl. Reaksi ini hanya melibatkan pertukaran ion dan proses ini terjadi dengan sangat cepat. Sedangkan reaksi antara senyawa kovalen berlangsung sangat lambat karena membutuhkan energi untuk memutuskan ikatan yang ada. 6. Orientasi Spesies yang Bereaksi Reaksi antara reaktan hanya terjadi ketika mereka bertumbukan dengan orientasi yang benar di ruang angkasa. Semakin besar kemungkinan tumbukan antara reaktan dengan orientasi yang tepat maka semakin besar pula laju reaksi. Orientasi molekul mempengaruhi faktor probabilitas. Molekul sederhana memiliki lebih banyak cara orientasi yang tepat untuk bertumbukan. Oleh karena itu, faktor probabilitasnya lebih tinggi daripada faktor molekul kompleks. Faktor orientasi juga mempengaruhi interaksi antara reaktan dan katalis. Misalnya dalam kasus reaksi biologis yang dikatalisis oleh enzim yaitu biokatalis. Enzim akan mengaktifkan molekul reaktan di lokasi tertentu. Lokasi lokasi tersebut disebut sebagai situs aktif dan memiliki bentuk dan ukuran yang pasti. Enzim akan kehilangan aktivitasnya saat memanaskan atau mengubah pH atau menambah bahan kimia tertentu. 7. Luas Permukaan Laju reaksi akan meningkat jika luas permukaan reaktan padat bertambah. Permukaan padat dapat ditingkatkan dengan cara mengubahnya menjadi bubuk halus. Misalnya, reaksi antara seng dan asam klorida terjadi dalam hitungan detik jika logam seng menjadi bubuk halus. Tetapi reaksinya akan lebih lambat jika berbentuk kawat seng. Hal ini juga berlaku untuk katalis padat yang biasa digunakan dalam bentuk bubuk halus saat melakukan reaksi kimia. Misalnya nikel bubuk halus yang digunakan selama hidrogenasi minyak. 8. Intensitas Cahaya Laju reaksi fotokimia yang terjadi dengan adanya cahaya akan meningkat seiring dengan peningkatan intensitas cahaya. Dengan meningkatnya intensitas, jumlah foton dalam cahaya juga meningkat. Oleh karena itu, lebih banyak molekul reaktan mendapatkan energi dengan menyerap lebih banyak foton dan mengalami perubahan kimia. Misalnya laju fotosintesis akan lebih banyak pada hari-hari cerah dibanding ketika musim hujan. Namun, beberapa reaksi fotokimia yang melibatkan radikal bebas tidak dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Satu foton saja sudah cukup untuk memicu pembentukan radikal bebas. 9. Sifat Pelarut Pelarut dapat mempengaruhi laju dengan banyak cara. Pelarut digunakan untuk melarutkan reaktan. Biasanya pelarut akan membantu memecah gaya kohesif antara ion atau molekul dalam benda padat. Molekul polar cenderung lebih larut dalam pelarut polar dan bereaksi lebih cepat di dalamnya. Sedangkan molekul non polar lebih menyukai pelarut non polar. Jenis Reaksi Kimia Reaksi kimia itu terbagi menjadi 6 macam, yaitu reaksi kimia pembakaran, reaksi kimia kombinasi, reaksi kimia dekomposisi, reaksi kimia perpindahan, reaksi kimia perpindahan ganda, reaksi kimia presitipasi. Penjelasan macam-macam reaksi kimia yang terjadi sebagai berikut 1. Reaksi Pembakaran Reaksi pembakaran adalah reaksi dengan bahan yang mudah terbakar dengan pengoksidasi untuk menghasilkan produk yang teroksidasi. Pengoksidasi adalah bahan kimia yang dibutuhkan bahan bakar untuk membakar, umumnya oksigen. Perhatikan contoh pembakaran logam magnesium. 2Mg + O2 β†’ 2MgO + Panas Di sini, 2 atom magnesium bereaksi dengan molekul oksigen yang menghasilkan 2 molekul senyawa magnesium oksida yang melepaskan panas dalam prosesnya. 2. Reaksi Kombinasi Reaksi kombinasi adalah reaksi kimia di mana dua atau lebih reaktan bergabung untuk membentuk satu produk tunggal dikenal sebagai reaksi kombinasi. bentuk persamaannya seperti di bawah ini X + Y β†’ XY Reaksi kombinasi juga dikenal sebagai reaksi sintesis. Contoh reaksi kombinasi 2Na + Cl2 β†’ 2NaCl 3. Reaksi Dekomposisi Reaksi dimana satu senyawa terurai menjadi dua atau lebih senyawa yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi dekomposisi. bentuk persamaannya seperti di bawah ini XY β†’ X + Y Reaksi dimana senyawa terurai karena pemanasan dikenal sebagai reaksi dekomposisi termal. Reaksi dekomposisi adalah kebalikan dari reaksi kombinasi. Contoh reaksi dekomposisi CaCO3 β†’ CaO + CO2 4. Reaksi Perpindahan Reaksi kimia di mana unsur yang lebih reaktif menggantikan unsur yang kurang reaktif dari larutan garam. Bentuk persamaannya adalah X + YZ β†’ XZ + Y reaksi perpindahan juga disebut reaksi substitusi. Contoh reaksi perpindahan Zn + CuSO4 β†’ ZnSO4 + Cu 5. Reaksi Perpindahan Ganda Reaksi perpindahan ganda adalah reaksi kimia yang terjadi di mana ion dipertukarkan antara dua reaktan yang membentuk senyawa baru. bentuk persamaannya adalah XY + ZA β†’ XZ + YA Reaksi perpindahan ganda juga disebut reaksi metatesis Contoh reaksi perpindahan ganda BBaCl2 + Na2SO4 β†’ BaSO4 + 2NaCl 6. Reaksi Presipitasi Reaksi kimia yang melibatkan pembentukan produk yang tidak larut endapan; padatan disebut reaksi presipitasi. Reaktan dapat larut, tetapi produk yang terbentuk tidak dapat larut dan terpisah sebagai padatan. Persamaan kimia yang menjelaskan perubahan kimia cukup untuk reaksi dalam larutan, tetapi untuk reaksi senyawa ionik dalam larutan air, persamaan molekul memiliki representasi yang berbeda. Persamaan molekul dapat menunjukkan rumus reaktan dan produk yang tidak ada dan menghilangkan sama sekali rumus ion yang merupakan reaktan dan produk nyata. Jika zat dalam persamaan molekul yang benar-benar ada sebagai ion terdisosiasi ditulis dalam bentuk ionnya, hasilnya adalah persamaan ionik. Melalui buku Cara Mudah Belajar Kimia oleh Sutardi, Grameds akan diajarkan bagaimana cara mempelajari ilmu kimia secara sistematis yang dirangkum lengkap pada buku ini. Contoh Reaksi Kimia Supaya lebih mudah dalam memahami apa itu reaksi kimia, maka kamu perlu mengetahui beberapa contohnya. Berikut adalah beberapa contoh reaksi kimiawi yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari 1. Reaksi Kimia Fotosintesis Tumbuhan juga mengalami reaksi kimia yang disebut fotosintesis untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Reaksi kimia fotosintesis merupakan salah satu reaksi kimia sehari-hari yang paling umum karena inilah cara tumbuhan menghasilkan makanan untuk mereka sendiri serta mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. 2. Reaksi Kimia Pembakaran Contoh reaksi kimia yang sering kita temukan selanjutnya adalah pembakaran. Ketika kamu menyalakan korek api, menyalakan kompor, atau menyalakan panggangan, kamu akan melihat reaksi kimia yaitu pembakaran. Pembakaran menggabungkan dua molekul yaitu molekul energi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida dan air. 3. Pencernaan Makanan Ribuan reaksi kimia terjadi selama proses pencernaan makanan. Ketika kamu memasukan makanan ke dalam mulut, enzim di air liur mulai memecah gula dan karbohidrat menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk diserap oleh tubuh. 4. Reaksi Sabun dan Deterjen Sabun dan deterjen membersihkan badan atau pakaian melalui reaksi kimia. Sabun mengemulsi kotoran yang menempel sehingga bisa dibersihkan dengan air. 5. Memasak Dalam memasak, tentunya kita menggunakan panas untuk merubah senyawa di dalam makanan. Contohnya ketika kamu merebus telur, hidrogen sulfida yang dihasilkan dari memanaskan putih telur akan bereaksi dengan zat besi yang terdapat dalam kuning telur. Kesimpulan Reaksi kimia merupakan suatu perubahan zat yang terjadi untuk menghasilkan zat baru. Perubahan zat itu sebenarnya sudah ada dalam kehidupan kita sehari-hari, salah satunya adalah pada saat diri kita sedang mencerna makanan. Reaksi kimia dapat terjadi karena komposisi kimia pada suatu zat berubah menjadi komposisi kimia yang baru. Dari pembahasan reaksi kimia di atas, dapat dikatakan bahwa terjadinya reaksi kimia dapat kita lihat pada saat adanya perubahan perubahan warna, perubahan suhu, emisi cahaya, dan sebagainya. Demikian, pembahasan tentang reaksi kimia, semoga bisa bermanfaat, Grameds. Reaksi kimia apa saja? 1. Reaksi Pembakaran 2. Reaksi Kombinasi 3. Reaksi Dekomposisi 4. Reaksi Perpindahan 5. Reaksi Perpindahan Ganda 6. Reaksi Presipitasi Reaksi kimia terjadi karena apa? reaksi kimia terjadi jika satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Ini berarti komposisi kimia suatu zat sudah berubah. Perlu untuk diingat bahwa materi tidak diciptakan atau bisa dihancurkan dalam reaksi kimia. Bagaimana ciri ciri terjadinya suatu reaksi kimia? 1. Perubahan Warna 2. Perubahan Suhu 3. Formasi presipitasi 4. Menghasilkan gas 5. Emisi Cahaya Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Rekomendasi buku 1. Ensiklopedia Kimia Volume 1 Sejarah Kimia, Atom & Molekul 2. Buku Pengayaan Kimia Atom, Ion, dan Molekul 3. Inti Materi Fisika – Kimia Sma Kls 10,11,12 sumber Kotz, John C. Chemical Reaction. Britannica. Helmenstine, Anne Marie. 2020. Examples of Chemical reactions in Everyday Life. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Sehingga perubahan entalpi hanya dapat ditentukan dari keadaan awal dan keadaan akhir sistem. Jadi suatu reaksi kimia dimana reaktan bereaksi dan menghasilkan suatu produk. Besarnya perubahan entalpi, atau entalpi reaksi adalah selisih antara entalpi produk dan entalpi reaktan. βˆ†H = H (produk) - H (reaktan)

- Laju reaksi adalah laju berkurangnya kosentrasi pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu. Secara sederhana, laju reaksi diartikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi reaktan atau reaksi produk persatuan waktu. Fenomena laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari dapat berlangsung secara cepat, sedang, lambat bahkan sangat lambat. Cepat lambatnya proses laju reaksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dijelaskan dalam Modul Pembelajaran Kimia. 1. Konsentrasi Jika konsentrasi pereaksi diperbesar maka laju reaksinya juga akan menjadi semakin cepat. Hal ini terjadi sebab, zat dengan konsentrasi tinggi mengandung jumlah partikel lebih banyak dan rapat. Sehingga partikel satu dengan lainnya akan sering mengalami tumbukan yang mengakibatkan terjadinya reaksi kimia. 2. Suhu Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang tinggi, sedangkan jika suhunya rendah maka reaksi kimia akn lebih lambat. Sebab, ketika suhu meningkat maka energi kinetik partikel juga semakin besar, hal ini menyebabkan gerak partikel bertambah besar. Sehingga memungkinkan terjadinya tumbukan efektif antarpartikel. Contohnya, daging sapi akan lebih awet jika disimpan di dalam lemari es freezer daripada dibiarkan pada suhu ruang dan kopi instan akan lebih mudah larut apabila diseduh dengan air panas daripada air dingin. 3. Luas Permukaan Apabila ada reaksi yang berlangsung lebih dari satu fasa, maka tumbukan antarpartikelnya terjadi di permukaan zat. Jika permukaan zat diperbanyak dengan cara memperkecil ukuran partikel, maka laju reaksi yang dihasilkan jauh lebih cepat. Dapat disimpulkan bahwa, semakin luas permukaan zat pereaksi maka frekuensi tumbukan semakin sering terjadi, sehingga laju reaksinya juga akan berlangsung lebih cepat. Contohnya, serbuk gula akan lebih cepat larut dalam air daripada bongkahan gula. Katalis atau katalistor adalah zat yang ditambahkan untuk mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi tanpa mengalami perubahan hingga akhir proses. Contoh, dekomposisi amoniak dan alkohol menggunakan logam platinum serta konversi pati menjadi gula glukosa dengan asam atau enzim. Infografik SC Konsep Laju Reaksi. Rumus Persamaan Laju ReaksiMenurut Modul terbitan Kemendikbud, konsep laju reaksi kimia untuk persamaan reaksi A β†’ B dirumuskan menjadi rA= - [A]/t atau rB= + [B]/t dimana rA = laju reaksi berkurangnya zat A atau reaktan mol/L/srB = laju reaksi bertambahnya zat B atau produk mol/L/st = perubahan waktu Selain itu, laju reaksi dalam suatu sistem homogen pada suhu tertentu ternyata juga berbanding lurus dengan kosentrasi reaktan dan tetapan laju k, sehingga hukum laju reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut X β†’ ProdukV = k. X Untuk reaksi yang menggunakan lebih dari satu pereaksi, maka hukum lajunya dituliskan xA + yB β†’ Produk V = k [A]x [B]y dimana V = Hukum laju, yakni fungsi semua pereaksi yang menentukan laju reaksi k = Tetapan reaksi yang dipengaruhi suhu dan katalis [A] = konsentrasi zat A[B] = konsentrasi zat Bx = orde reaksi zat Ay = orde reaksi zat Bx + y = Orde reaksi total Orde ReaksiOrde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi. Orde reaksi tidak dapat ditentukan hanya dari persamaan reaksi, tetapi dapat juga ditentukan menggunakan beberapa cara, seperti 1. Jika tahap-tahap reaksi elementer diketahui, maka orde reaksi sama dengan koefisien reaksi tahap paling lambat 2. Jika tidak diketahui tahap-tahap elementernya, maka orde reaksi ditentukan melalui eksperimen. Contoh persamaan laju reaksi berdasarkan hasil eksperimen adalah β€’ Reaksi kimia H2q + I2q β†’ 2HIq Hasil eksperimen orde reaksi H2 1, orde reaksi I2 1 Persamaan laju reaksi V = k [H2] [I2] β€’ Reaksi kimia NO2g + COg β†’ CO2g + NOg Hasil eksperimen orde reaksi NO2 2, orde reaksiCO 0 Persamaan laju reaksi V = k [NO2]2 Berikut ini beberapa orde reaksi yang umum terdapat pada persamaan reaksi a. Reaksi Orde Nol, jika laju reaksinya tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. b. Reaksi Orde Satu, apabila besar laju reaksinya berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi pereaksi. c. Reaksi Orde Dua, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksinya akan meningkat sebesar 22 atau 4 kali semula. Dan apabila dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksinya menjadi 32 atau 9 kali semula. Contoh Soal Laju Reaksi1. Laju reaksi A + B β†’ AB dapat dinyatakan sebagai... a. Penambahan konsentrasi AB tiap satuan waktub. Penambahan konsentrasi A dan B tiap satuan waktuc. Penambahan konsentrasi A, B dan AB tiap satuan waktud. Pengurangan konsentrasi AB tiap satuan waktue. Pengurangan konsentrasi A, B dan AB tiap satuan waktuJawaban Laju reaksi diartikan sebagai laju bertambahnya kosentrasi produk atau berkurangnya kosentrasi reaktan tiap satuan waktu. Pada reaksi A + B β†’ AB tersebut, dapat diketahui bahwa dengan bertambahnya waktu reaksi, jumlah partikel A dan B semakin berkurang, sedangkan jumlah partikel AB justru bertambah. Maka jawaban yang benar adalah a Penambahan konsentrasi AB tiap satuan waktu. 2. Tentukan laju reaksi pereaksi dan produk jika dalam suatu percobaan gas ozon O3 bereaksi dengan gas etena C2H4 menurut reaksiC2H4 g + O3 g β†’ C2H4O g + O2 g Jawaban Laju reaksi pereaksi,V C2H4 = - [𝐢2𝐻4]/𝑑 atau V O3 = - [𝑂3]/𝑑Laju reaksi produk,V C2H4O = + [𝐢2𝐻4𝑂]/𝑑 atau V O2 = + [𝑂2]/𝑑 3. Reaksi 2 NO g + 2H2g β†’ N2g + 2H2O gMempunyai data percobaan sebagai berikut [NO], Molar [H2], Molar Laju Reaksi, M/ detik0,30 0,05 1,6 x 10-20,30 0,15 4,8 x 10-20,10 0,25 5,0 x 10-30,20 0,25 2,0 x 10-2 Tentukan orde reaksi dan hukum lajunya! Penyelesaian Dari persamaan reaksi kita dapat memperoleh rumus persamaan lajureaksinya adalah v = k [NO]x [H2]y Pada [NO] tetap, maka dapat diperoleh orde reaksi pereaksi H2, yaitu V2/V1 = k [NO]2x [H2]2y / k [NO]1x [H2]1yV1 4,8 10-2/ 1,6 10-2= k 0,30x 0,15y/ k 0,30x 0,05y3 = 3y y=1 Jadi orde reaksi terhadap H2 adalah 1 Pada [H2] tetap, maka dapat diperoleh orde reaksi pereaksi NO, yaitu V4/V3 = k [NO]4x [H2]4y/ k [NO]3x [H2]3y 2,0 10-2/ 5,0 10-3 = k 0,20x 0,25y/ k 0,10x 0,25y 4 = 2xx=2Jadi orde reaksi terhadap NO adalah 2 Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh orde reaksi adalah x+y=2+1=3Sehingga hukum laju reaksinya adalahv = k [NO]x [H2]yv = k [NO]2 [H2] Baca juga Rangkuman Fisika GLB-GLBB Gerak Lurus Kecepatan-Percepatan Konstan Rangkuman Fisika Kecepatan dan Kelajuan Perbedaan, Arti, dan Rumus - Pendidikan Kontributor Dewi RukminiPenulis Dewi RukminiEditor Yandri Daniel Damaledo

.
  • hqz0pavkpv.pages.dev/20
  • hqz0pavkpv.pages.dev/137
  • hqz0pavkpv.pages.dev/349
  • hqz0pavkpv.pages.dev/364
  • hqz0pavkpv.pages.dev/138
  • hqz0pavkpv.pages.dev/126
  • hqz0pavkpv.pages.dev/128
  • hqz0pavkpv.pages.dev/56
  • hqz0pavkpv.pages.dev/306
  • berdasarkan diagram reaksi tersebut termasuk reaksi